“Buku doa yang sedang laris yang ini, Pak,” kata pegawai Gramedia Pondok Indah sambil menunjuk ke buku doa dan zikir berwarna hijau dan biru.
“Alhamdulilah,” kataku dalam hati. “Rupanya masih ada juga yang suka buku-bukuku ini.”
Kebahagiaan penulis itu sebetulnya sederhana: dia bahagia bila karyanya dibaca. Laris itu hanya bonus semata.
Apalagi kalau menulis buku islami seperti doa dan zikir ini, tolok ukur keberhasilannya (bagi saya) super sederhana.
Jika ada satu saja orang yang menjadi rutin mengingat Allah karena buku saya, itu sudah keberhasilan. Karena tidak ada amalan yang lebih baik dan disukai daripada mengingat Allah (HR. Ibnu Majah no. 3790).
Sahabat Abu Darda ra. pernah berkata, “Dia yang ingin masuk surga sambil tersenyum bahagia, hendaklah lidahnya senantiasa basah karena mengingat-Nya.”
Dua buku yang insyaAllah terbit minggu ini didesain bagi yang ingin larut dalam ketenangan dan kelezatan zikir dan doa, terlebih lagi menyongsong bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi.
Kali ini saya mencoba sekomprehensif mungkin mengumpulkan doa-doa dari Alquran, hadis Rasulullah ﷺ, dan para sahabat. Dari riset tersebut, saya menemukan beberapa doa yang mungkin jarang diketahui tapi layak diamalkan.
Semoga duku buku ini dapat menjadi “sahabat terbaik” dalam mengingat Allah dan menjalani Ramadan.
May Allah make this Ramadan, our best Ramadan ever. Aamiin YRA.