Tekan ESC untuk keluar

PERAN DIASPORA INDONESIA DALAM MENGADVOKASIKAN ISU KEBIJAKAN DI NEGARA ASAL

Diaspora Indonesia telah memainkan peran penting dalam mengadvokasikan berbagai isu kebijakan di negara asal, menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok masyarakat sipil di luar negeri dapat mempengaruhi perubahan sosial dan politik. Dengan beragam pengalaman dan perspektif mereka, diaspora Indonesia berkontribusi aktif dalam pembentukan kebijakan yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Advokasi untuk Perlindungan Pekerja Migran

Salah satu contoh signifikan dari advokasi diaspora adalah upaya Komunitas PMI (Pekerja Migran Indonesia) dalam mendorong pemerintah Indonesia untuk mengadopsi kebijakan yang pro pekerja migran. Komunitas ini telah berperan penting dalam mendorong Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Kebijakan ini dirancang untuk memberikan perlindungan lebih baik terhadap hak-hak pekerja migran, melindungi mereka dari eksploitasi, dan memastikan bahwa mereka mendapatkan akses yang layak terhadap layanan kesehatan dan legal.

Mendukung Kesadaran Lingkungan dan Proteksi Hutan

Diaspora Indonesia juga terlibat dalam kampanye kesadaran lingkungan. Sebagian dari mereka, misalnya, berfokus pada isu kesehatan yang terkait dengan kerusakan hutan dan lingkungan hidup, seperti yang tercermin dalam kampanye “Health in Harmony,” yang bekerja untuk menyelamatkan hutan dan mendukung kesehatan masyarakat lokal. Inisiatif seperti ini menunjukkan bagaimana diaspora dapat memanfaatkan pengalaman dan jaringan internasional mereka untuk mempengaruhi kebijakan lingkungan di Indonesia.

Advokasi untuk Kebijakan Dwi-Kewarganegaraan

Dalam konteks kebijakan kewarganegaraan, sebagian diaspora berusaha mendorong Indonesia untuk mengadopsi undang-undang dwi-kewarganegaraan. Hal ini bertujuan untuk memungkinkan anak-anak dari pasangan campuran atau yang lahir di luar negeri untuk mempertahankan kewarganegaraan Indonesia, sambil juga mengakui kewarganegaraan mereka di negara tempat mereka tinggal.

Perjuangan Melawan Apartheid di Afrika Selatan

Sebagai contoh peran diaspora dari negara lain, diaspora Afrika Selatan berperan aktif dalam mendorong pemerintah Afrika Selatan untuk menghapus apartheid. Ini menunjukkan potensi global diaspora dalam mengadvokasi perubahan politik dan sosial signifikan, terinspirasi dari keberhasilan dan pengalaman diaspora Indonesia.

Dengan jaringan yang luas dan pengaruh yang bertumbuh, diaspora Indonesia dan komunitas serupa di seluruh dunia terus berkontribusi terhadap pembentukan kebijakan yang lebih adil dan inklusif. Peran mereka tidak hanya vital dalam konteks lokal, tetapi juga dalam membentuk landskap politik dan sosial global.

@hamdan.hamedan on Instagram
KAPTEN DAN PELATIH SATU NAFAS = SUKSES 

Jose Mourinho bercerita bahwa dia pernah mempunyai kapten hebat di FC Porto. Jorge Costa namanya. 

Saat kondisi kurang ideal, Costa pernah minta izin kepada Mourinho untuk “berbicara” lebih dulu kepada para pemain di ruang ganti sebelum sang pelatih masuk. 

Mourinho pun setuju. 

Hasilnya luar biasa: para pemain langsung terbakar semangat, dan Porto pun keluar sebagai pemenang. 

Bahkan mereka akhirnya sampai mencetak sejarah juara Piala Champions. 

Itulah harmoni antara kapten dan pelatih yang hebat—dua jiwa yang seirama, bekerja sama demi kejayaan tim. 

Kombinasi seperti ini adalah kunci sukses dalam sepakbola, dan lazim ditemukan di tim-tim yang serius mau sukses. 

Yuk, kita bersama-sama mengedukasi tentang pentingnya sinergi antara kapten dan pelatih—bukan mencari hal-hal yang tak substansial, apalagi hanya demi sensasi dan klik semata. 

Trust me, you can do better next time 😊.

P.S. Oh ya, Jorge Costa itu posisinya bek. Jadi mengingatkanku kepada siapa ya? 😎
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
KEMENANGAN KOLEKTIF 

Garuda terbang tinggi di langit luas,
Menggapai mimpi dengan semangat yang jelas.
Setiap umpan dan setiap gol yang tercipta,
Adalah hasil kerja keras bersama.

Di lapangan hijau mereka berjuang,
Dengan hati yang berani dan jiwa yang lapang.
Kemenangan ini milik kita: Indonesia,
Sebab kala Garuda berkibar, harumlah bangsa. 🇮🇩

Terima kasih, Tim Garuda. 
Lagi dan lagi, kau buat kami menangis bahagia 🦅❤️
Timnas Indonesia sedang berpacu menuju mimpi besar — menembus Piala Dunia. 

Dengan dukungan dan semangat dari seluruh rakyat, serta perhatian besar dari Bapak Presiden @prabowo , semoga mimpi besar kita semua tercapai dan Garuda bisa berkibar di panggung dunia. 

Bersama, kita bisa! Aamiin YRA 🤲🦅🇮🇩🔥

#timnasionalindonesia #beritabola #pemaindiaspora #sty #sepakbola #sepakbolaindonesia #pialadunia #garudamuda #shintaeyong #timnasday #pialadunia #sepakbolamenyatukankita #timnasjuara #timnasgaruda #pemaintimnas #timnasional #prabowo #timnassenior #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #bolaindonesia #hamdanhamedan #kualifikasipialadunia #pemainketurunan #pssi #sepakbola #sepakbolaindonesia #timnas #timnassenior #prabowosubianto
SUN TZU (DAN PRESIDEN)

Ahli strategi Sun Tzu pernah diminta oleh Raja Helu untuk mendidik kedisiplinan dan keteraturan di lingkungan istana. Sang ahli strategi pun menyanggupi.

Sun Tzu lalu memberi instruksi yang jelas: ketika drum dipukul, seluruh pegawai harus bergerak menuju arah yang ditentukan—kiri, kanan, maju, atau mundur.

Rupanya ada beberapa pegawai yang mengabaikan. Sun Tzu pun mengingatkan lagi dengan jelas agar mereka mengikuti arahan, tapi lagi-lagi sebagian pegawai lancang mengabaikan.

Sun Tzu lalu berkata, “Jika instruksi dari atasan tidak jelas, maka kesalahan ada pada atasan. Tapi jika instruksi dari atasan sudah jelas dan tetap tak diikuti, maka kesalahan ada pada bawahan.”

Dengan itu, Sun Tzu langsung memerintahkan pegawai yang mengabaikan instruksinya untuk dihukum.

Menariknya, ketika Sun Tzu memukul drum kembali, seluruh pegawai kini langsung mengikutinya dengan baik.

Dengan ketegasan itu, Sun Tzu mengajarkan bahwa kepatuhan terhadap perintah yang jelas dan baik (righteous) bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Hari ini, Bapak Presiden @prabowo mengikuti prinsip serupa. Beliau telah menggariskan arah yang jelas dan baik: tak ada toleransi untuk penyelundupan, narkoba, korupsi, dan judi.

Ini bukan sekadar arahan; ini adalah panggilan untuk bergerak bersama guna melindungi bangsa kita dari kanker yang menggerogoti.

Arahan ini tak perlu ditafsirkan lagi, hanya perlu diimplementasi—untuk Indonesia yang maju dan lestari.