Suatu ketika, Ibrahim Mahdi pergi menemui Khalifah Ma’mun Ar-Rasyid yang dikenal pecinta buku dan ilmu pengetahuan. Di sana ia melihat sekelompok ulama terpelajar mendiskusikan beberapa masalah akademik.
Khalifah Ma’mun bertanya kepada Mahdi, “Apakah kamu paham dengan apa-apa yang dibahas para cendikiawan ini?”
Mahdi menjawab, “Para ulama terpelajar ini membuat kami sibuk (mengajar kami) selama masa kecil. Namun ketika kami tumbuh dewasa, kami sekarang sibuk dengan urusan lain.”
Khalifah Ma’mun bertanya, “Lantas mengapa kamu tidak terus belajar?”
Mahdi balik bertanya, “Bisakah lelaki seusiaku belajar sekarang?”
Khalifah Ma’mun menjawab, “Ya, tentu saja. Lebih baik mati saat mengejar ilmu pengetahuan daripada hidup dalam ketidaktahuan.”
Mahdi balik bertanya, “Lalu sampai kapan saya harus belajar?”
Sang khalifah menjawab, “Selama kamu masih hidup.”