
Malam ini 1 Muharram. Tahun baru Hijriah.
Terkadang pergantian tahun itu bukan tentang tahun.
Tapi tentang waktu. Tentang iman. Tentang arah hidup.
Para sahabat Nabi ﷺ punya tradisi mulia setiap menyambut bulan atau tahun baru.
Mereka menghafal doa, sebagaimana mereka menghafal Al-Qur’an.
Dalam Al-Isābah fī Tamyīz aṣ-Ṣaḥābah karya Ibnu Hajar al-‘Asqalani, pada biografi Abdullah bin Hisham (ra), disebutkan:
“Para sahabat Rasulullah ﷺ biasa mempelajari doa sebagaimana mereka mempelajari Al-Qur’an. Jika mereka memasuki bulan atau tahun baru, mereka biasa berdoa…”
اللّٰهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ، وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ، وَالْإِسْلَامِ، وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطانَ، وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ
Ya Allah, masukan kami ke dalamnya dengan aman, iman, selamat dan Islam. Dan jauhkanlah kami dari setan. Dan anugerahkan kami ridha dari Ar-Rahman (Allah).
Satu doa, warisan sahabat.
Satu momen, untuk memulai lebih baik lagi.
Tahun baru — kebaikan baru.
Referensi: Al-Isābah, no. 5007, Al-Mu‘jam al-Awsat, no. 6237, Mu‘jam aṣ-Ṣahābah (al-Baghawi)