
Presiden Prabowo pernah menulis, “Sumber daya nomor satu Indonesia bukanlah mineralnya, melainkan rakyatnya.”
Karena itu, yang dibangun bukan hanya infrastruktur atau hilirisasi—melainkan manusia Indonesia itu sendiri.
Dari anak sekolah yang belajar dalam lapar,
dari warga yang datang ke dokter saat kondisi sudah kritis,
dari keluarga miskin yang tak sanggup menyekolahkan anaknya,
dari petani dan nelayan yang terjerat rentenir,
hingga pekerja yang pulang setiap hari ke tempat berbaring yang belum layak disebut rumah.
Negara hadir, lewat 5 langkah nyata:
1️⃣ MBG – Makan Bergizi Gratis
Agar setiap anak tumbuh sehat dan cerdas.
Sudah menjangkau 7,3 juta anak (setara populasi Hong Kong).
2️⃣ CKG – Cek Kesehatan Gratis
Pemeriksaan kesehatan di puskesmas, sekolah, dan madrasah.
Karena mencegah lebih baik dari mengobati. Sudah menjangkau 16 juta jiwa.
3️⃣ Sekolah Rakyat
Sekolah berasrama gratis bagi anak-anak dari keluarga termiskin. Bukan sekadar pendidikan, tapi pemutus rantai kemiskinan turun-temurun.
Target: ±15.000 siswa dari keluarga Desil 1–2 di 2025.
4️⃣ Koperasi Desa Merah Putih
80 ribu koperasi untuk membangkitkan ekonomi rakyat. Lawan rentenir, buka lapangan kerja, majukan desa.
100+ koperasi percontohan aktif sejak 16 Juli.
5️⃣ 3 Juta Rumah
Dibangun gotong royong agar rakyat punya tempat tinggal yang layak, aman, dan membahagiakan.
139.322 unit selesai dibangun dan/atau direnovasi per Juli 2025.
Ini bukan sekadar program, ini ikhtiar memuliakan manusia—dari perutnya, ke tubuhnya, ke akalnya, ke penghasilannya, hingga atap tempat ia pulang.
Langkah demi langkah: dari gizi… ke kesehatan… ke pendidikan… ke ekonomi… hingga tempat tinggal.
Yes, we can 🇮🇩🦅