
Krisis tidak lahir dalam semalam.
Ia lahir dari tahun-tahun kelalaian.
Dari keyakinan bahwa harga rumah akan selalu naik.
Dari ilusi bahwa risiko bisa disembunyikan di balik rumus.
Dari keserakahan yang dibungkus kata-kata inovasi.
Bank memberi kredit kepada siapa saja.
Kredit itu dijual, dipaketkan, dibersihkan seolah aman.
MBS. CDO. Istilah teknis yang terlihat rapi di atas kertas.
padahal fondasinya rapuh.
Ada yang memanggilnya AAA, wagyu kelas dunia.
Padahal yang mereka lempar ke pasar tidak lebih dari bangkai tikus.
Busuk. Bau.
Ketika gelembung pecah, satu kenyataan muncul terang.
Ada institusi yang tumbuh begitu besar dan begitu terhubung
hingga kejatuhan mereka menyeret seluruh dunia.
Itulah Amerika pada 2008.
Lehman Brothers runtuh.
Pasar berhenti bernafas.
AIG hampir mengguncang seluruh sistem karena menjual proteksi
tanpa kemampuan menanggungnya.
Negara dipaksa turun tangan.
TARP lahir bukan untuk menyelamatkan bank,
tetapi untuk menyelamatkan masyarakat dari kehancuran yang lebih dalam.
Inilah harga ketika risiko dibiarkan tumbuh lebih cepat
daripada akal sehat dan tata kelola.
Pelajarannya sederhana.
Stabilitas tidak lahir dari ukuran kekayaan.
Stabilitas lahir dari disiplin moral.
Dari integritas dalam mengambil risiko.
Dari keberanian untuk mengatakan cukup
ketika dunia keuangan berlari lebih cepat dari kebijaksanaan.
Inilah makna Too Big to Fail.
Sebuah peringatan agar kita tidak mengulangi dunia
yang membiarkan kesalahan tumbuh
sampai negara harus turun tangan
untuk mencegah keruntuhan bersama.





