Tekan ESC untuk keluar

AKUNTABILITAS TERJAGA: KEMENPORA KEMBALI RAIH PREDIKAT WTP DARI BPK RI

Jakarta—Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI kembali mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI. Predikat ini diberikan atas Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun Anggaran 2023.

Hasil tersebut diumumkan dalam acara Penyampaian LHP LKPP Tahun Anggaran 2023 dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2023 yang berlangsung di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC), pada Senin (8/7/2024) pagi. Pada acara tersebut, Kemenpora diwakili oleh Menpora RI Dito Ariotedjo dan Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gunawan Suswantoro.

Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan penghargaan dan apresiasi atas pencapaian predikat WTP yang diraih Kemenpora dan kementerian/lembaga lainnya.

“Sudah sering saya sampaikan WTP bukan prestasi, tetapi WTP adalah kewajiban kita semuanya, kewajiban menggunakan APBN secara baik,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari situs resmi Kemenpora.

Kemenpora merasa bersyukur atas predikat WTP ini.

“Alhamdulillah atas kerja keras semuanya, seluruh pengelola keuangan dan dukungan dari seluruh pegawai Kemenpora, untuk pemeriksaan laporan keuangan 2023, Kemenpora mendapatkan WTP kembali,” ujar Sesmenpora Gunawan. Ia juga menegaskan pentingnya mempertahankan predikat ini untuk tahun-tahun berikutnya agar Kemenpora tetap akuntabel dalam pengelolaan keuangan.

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengelola keuangan dan juga seluruh pegawai Kemenpora yang sudah berhasil dan mendukung terwujudnya WTP di Kemenpora,” tambah Sesmenpora. Dari hasil laporan pemeriksaan BPK, terdapat catatan untuk tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun-tahun sebelumnya sejak 2010.

Sesmenpora menyebutkan bahwa hasil-hasil pemeriksaan tersebut telah ditindaklanjuti, dengan progres saat ini mencapai hampir 80 persen.

“Target kami akan segera selesaikan sampai 100 persen supaya Kemenpora benar-benar akuntabel dan legitimate dalam pengelolaan keuangan negara,” ucap Sesmenpora Gunawan.

Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada BPK RI yang telah melaksanakan tugas pemeriksaan keuangan negara dengan profesionalisme yang terus meningkat.

“Saya berharap BPK terus menjalankan fungsi pengawasan dan pemeriksaannya dengan baik untuk memastikan penggunaan APBN yang tepat sasaran dan efisien,” tuturnya.

Dengan kembali diraihnya predikat WTP ini, Kemenpora menunjukkan komitmen tinggi terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh kementerian dan lembaga untuk terus meningkatkan kualitas laporan keuangan mereka, demi tercapainya pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

@hamdan.hamedan on Instagram
PROF HAYE

Thom Haye namanya.

Sang Profesor julukannya.

Rendah hatinya, cerdas mainnya. 

Darah Indonesia mengalir di tubuhnya.

Dari Jawa tengah dan Sulawesi Utara.

Prof Haye tak suka berdialektika.

Apalagi berpanjang kata.

Dia bicara lewat kakinya.

Di lapangan, dia kuasai irama. 

Bagai Pirlo-nya Indonesia. 

Dia lesatkan umpan jitu mempesona.

Gol demi gol pun tecipta.

Dia dan anak bangsa lainnya.

Membela Garuda dengan cinta. 

Bahu membahu menjaga asa. 

Asa bangsanya yang rindu piala dunia.

Dia adalah kita, kita adalah dia. 

Satu jiwa, satu bangsa, satu Garuda.
AMERIKA EMAS

Di akhir abad ke-18, hiduplah dua rival dan tokoh besar di Amerika Serikat. Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton namanya. 

Jefferson, yang tumbuh dalam tradisi agrikultur, lebih condong pada desentralisasi dan pertanian. 

Sementara itu, Hamilton, yang berpengalaman militer dan besar di lingkungan perkotaan, mendukung sentralisasi dan industrialisasi. 

Keduanya punya ide besar untuk negaranya. Keduanya pun ditopang pendukung yang besar. Tapi yang terpenting, keduanya bertekad membuat Amerika, yang belum lama merdeka, menjadi negara besar. 

Meskipun telah lama berseteru, mereka akhirnya setuju untuk mencapai sebuah kompromi. 

Kompromi itu dikenal sebagai Kompromi 1790.

Sederhananya, Jefferson bersedia mendukung Hamilton terkait hutang negara. Hamilton pun mendukung Jefferson terkait pembangunan dan pemindahan ibukota ke daerah yang lebih ke tengah (atau “Amerika-sentris” )—daerah yang kini dikenal sebagai Washington DC. 

Jefferson paham betul pentingnya persatuan di momen krusial dalam sejarah negara yang masih muda. Jangan sampai Amerika layu sebelum berkembang—itu yang ada di benaknya.

Ketika dilantik menjadi presiden, Jefferson tegas berkata: 

“Setiap perbedaan pendapat bukanlah perbedaan prinsip. Kita mungkin punya nama yang berbeda, tapi kita adalah saudara dengan prinsip yang sama.”

Prinsip yang dimaksud Jefferson tak lain adalah prinsip republik yang satu, dan negara yang maju.

Di kemudian hari, sejarawan mencatat bahwa Kompromi 1790 sebagai salah satu kompromi terpenting dalam sejarah Amerika. 

Ketika kedua pemimpin besar memilih untuk menurunkan ego dan bersatu padu, kesuksesan suatu negara sepertinya hanya tinggal menunggu waktu.

Jefferson dan Hamilton pun akhirnya dikenang bukan hanya sebagai rival, tapi sebagai negarawan sejati, yang mampu menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi—mewariskan pelajaran bahwa persatuan adalah fondasi dari Amerika Emas.
BANGGA

Tim dengan ranking FIFA 132 berhasil mengimbangi tim dengan ranking 24. 

Alhamdulillah, super bangga. 

Man of the match adalah Martin “the Wall” Paes: sang Tembok Indonesia. 

Seakan @maartenpaes bangun pagi, bercermin lalu berkata, “Thou shall not pass.” 

Terima kasih banyak seluruh punggawa Garuda. You are truly our joy and pride 🇮🇩🦅🔥

P.S. Kepada pemain diaspora Indonesia yang tinggal di Australia, saya pernah berprediksi, “Indonesia dalam waktu dekat akan mengimbangi Australia.” Alhamdulillah hari ini buktinya 😎
Happy birthday, President Yudhoyono. 

May you be graced with profound joy, enduring health, and abundant blessings. 

Your legacy of wisdom and unwavering dedication to our nation remains an enduring source of inspiration. 

Today, we honor not only your years but the lasting impact of your exemplary leadership. 🫡🇮🇩