Tekan ESC untuk keluar

2762Saptoyogo Purnomo Persembahkan Medali Perak di Paralimpiade 2024 Paris
Saptoyogo Purnomo Persembahkan Medali Perak Pertama untuk Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Paris - Kontingen Indonesia kembali menunjukkan taringnya di ajang internasional. Atlet para-atletik kebanggaan Indonesia, Saptoyogo…

begini aksi kontingen indonesia di pembukaan paralimpiade paris 2024 169
Semarak Budaya dan Target Medali: Indonesia Siap Berlaga di Paralympic Paris 2024

Paris – Indonesia siap berlaga di ajang Paralympic Paris 2024 dengan mengirimkan 35 atlet terbaik…

shanty 169
Bisnis Kuliner Indonesia di China: Kisah Sukses Shanty, Ibu Rumah Tangga yang Menginspirasi

Jakarta – Banyak kisah sukses yang datang dari diaspora Indonesia di luar negeri, termasuk Shanty,…

Cuplikan layar 2024 08 25 213336
Yannie Kim: Diaspora Indonesia yang Mewarnai Industri Akting Korea Selatan

Jakarta - Yannie Kim, yang lahir dengan nama asli Yannie Mustafa, merupakan salah satu contoh…

Raja Laba Laba
PURA-PURA SI RAJA LABA-LABA

Selain dikenal karena kebijaksanaannya, Raja Louis XI dari Prancis juga terkenal akan kelicinan dan intrik…

IBLIS
IBLIS

Filsuf sosial terkemuka asal Amerika Serikat, Eric Hoffer, dikenal dengan diktumnya: “Gerakan massa bisa muncul…

Muawiyah
TAKUT

Di istana yang megah, silih berganti orang datang memuji Yazid, si putra khalifah, disaksikan langsung…

Solon1
SOLON

Saat Athena berada di ambang huru-hara, terpilihlah Solon. Sungguh beban yang dipikulnya tidaklah mudah, kata…

Cuplikan layar 2024 08 21 225546
BERSIKAP BAIK

Di balik raut wajah yang tenang, bisa jadi ada badai besar yang mengguncang jiwa. Di…

IMG 0995
Kiper FC Dallas, Maarten Paes, Siap Debut di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Timnas Indonesia

Jakarta – Penantian panjang Maarten Paes untuk bergabung dengan Tim Nasional Indonesia akhirnya berakhir. Kiper…

@hamdan.hamedan on Instagram
PROF HAYE

Thom Haye namanya.

Sang Profesor julukannya.

Rendah hatinya, cerdas mainnya. 

Darah Indonesia mengalir di tubuhnya.

Dari Jawa tengah dan Sulawesi Utara.

Prof Haye tak suka berdialektika.

Apalagi berpanjang kata.

Dia bicara lewat kakinya.

Di lapangan, dia kuasai irama. 

Bagai Pirlo-nya Indonesia. 

Dia lesatkan umpan jitu mempesona.

Gol demi gol pun tecipta.

Dia dan anak bangsa lainnya.

Membela Garuda dengan cinta. 

Bahu membahu menjaga asa. 

Asa bangsanya yang rindu piala dunia.

Dia adalah kita, kita adalah dia. 

Satu jiwa, satu bangsa, satu Garuda.
AMERIKA EMAS

Di akhir abad ke-18, hiduplah dua rival dan tokoh besar di Amerika Serikat. Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton namanya. 

Jefferson, yang tumbuh dalam tradisi agrikultur, lebih condong pada desentralisasi dan pertanian. 

Sementara itu, Hamilton, yang berpengalaman militer dan besar di lingkungan perkotaan, mendukung sentralisasi dan industrialisasi. 

Keduanya punya ide besar untuk negaranya. Keduanya pun ditopang pendukung yang besar. Tapi yang terpenting, keduanya bertekad membuat Amerika, yang belum lama merdeka, menjadi negara besar. 

Meskipun telah lama berseteru, mereka akhirnya setuju untuk mencapai sebuah kompromi. 

Kompromi itu dikenal sebagai Kompromi 1790.

Sederhananya, Jefferson bersedia mendukung Hamilton terkait hutang negara. Hamilton pun mendukung Jefferson terkait pembangunan dan pemindahan ibukota ke daerah yang lebih ke tengah (atau “Amerika-sentris” )—daerah yang kini dikenal sebagai Washington DC. 

Jefferson paham betul pentingnya persatuan di momen krusial dalam sejarah negara yang masih muda. Jangan sampai Amerika layu sebelum berkembang—itu yang ada di benaknya.

Ketika dilantik menjadi presiden, Jefferson tegas berkata: 

“Setiap perbedaan pendapat bukanlah perbedaan prinsip. Kita mungkin punya nama yang berbeda, tapi kita adalah saudara dengan prinsip yang sama.”

Prinsip yang dimaksud Jefferson tak lain adalah prinsip republik yang satu, dan negara yang maju.

Di kemudian hari, sejarawan mencatat bahwa Kompromi 1790 sebagai salah satu kompromi terpenting dalam sejarah Amerika. 

Ketika kedua pemimpin besar memilih untuk menurunkan ego dan bersatu padu, kesuksesan suatu negara sepertinya hanya tinggal menunggu waktu.

Jefferson dan Hamilton pun akhirnya dikenang bukan hanya sebagai rival, tapi sebagai negarawan sejati, yang mampu menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi—mewariskan pelajaran bahwa persatuan adalah fondasi dari Amerika Emas.
BANGGA

Tim dengan ranking FIFA 132 berhasil mengimbangi tim dengan ranking 24. 

Alhamdulillah, super bangga. 

Man of the match adalah Martin “the Wall” Paes: sang Tembok Indonesia. 

Seakan @maartenpaes bangun pagi, bercermin lalu berkata, “Thou shall not pass.” 

Terima kasih banyak seluruh punggawa Garuda. You are truly our joy and pride 🇮🇩🦅🔥

P.S. Kepada pemain diaspora Indonesia yang tinggal di Australia, saya pernah berprediksi, “Indonesia dalam waktu dekat akan mengimbangi Australia.” Alhamdulillah hari ini buktinya 😎
Happy birthday, President Yudhoyono. 

May you be graced with profound joy, enduring health, and abundant blessings. 

Your legacy of wisdom and unwavering dedication to our nation remains an enduring source of inspiration. 

Today, we honor not only your years but the lasting impact of your exemplary leadership. 🫡🇮🇩