Tekan ESC untuk keluar

IMG 0995
Kiper FC Dallas, Maarten Paes, Siap Debut di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Timnas Indonesia

Jakarta – Penantian panjang Maarten Paes untuk bergabung dengan Tim Nasional Indonesia akhirnya berakhir. Kiper…

timnas indonesia u 20 menggelar upacara hari ulang tahun
Semangat Merah Putih: Timnas U-20 Indonesia Gelar Upacara di Stadion Madya

Jakarta — Sabtu (17/8/2024), Tim Nasional U-20 Indonesia melaksanakan upacara bendera untuk memperingati Hari Ulang…

kv5i358fvpimvat
KBRI Melbourne Semarakkan HUT RI ke-79 dengan Partisipasi Ribuan Diaspora Indonesia

Melbourne — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Melbourne, Australia, menggelar peringatan Hari Ulang Tahun…

diaspora indonesia di ethiopia bicara hut republik indonesia ke79 del
Semarak HUT RI di Ethiopia: Upacara yang Mempererat Persatuan Diaspora

Jakarta — Warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Ethiopia merayakan Hari Ulang Tahun Republik…

C7A294F1 161E 45C3 BAC5 CF6B78568CD7
Mengejutkan! Pekerjaan Ini Dibayar Puluhan Juta di Swiss

Jakarta — Pendapatan seorang pekerja tentu bervariasi di setiap negara. Bahkan, pekerjaan yang dianggap biasa…

DALL·E 2024 08 14 22.48.53 A vibrant and lively scene at Benteng Vredeburg Yogyakarta during a Javanese diaspora event. The participants hailing from Suriname the Netherland
Diaspora Jawa Berkumpul di Yogyakarta untuk Melestarikan Budaya Leluhur

Yogyakarta - Yogyakarta baru-baru ini menjadi tuan rumah pertemuan besar bagi diaspora Jawa, yaitu keturunan…

PEDANG
PEDANG DAMOCLES

Di suatu masa, hiduplah seorang pelayan istana bernama Damocles. Ia selalu terpukau oleh kehidupan Raja…

IDN GLOBAL NEWS EDISI JANUARI 2018 1
Pemberian Bantuan Diserahkan oleh Direktur Eksekutif IDN-United Hamdan Hamedan

Amerika Serikat -- Seperti diberitakan oleh Indopos dan beberapa media nasional lainnya, Indonesian Diaspora Foundation…

Machiavelli 1
Machiavelli si Jujur

Ketika mendengar kata 'Machiavelli' atau frasa ‘politisi Machiavelian’, mungkin terbayang sosok politisi cerdik nan culas…

orodo2060 an artstation illustration of Yggdrasil the immense s c82c1c39 39ee 4685 aa85 5f6d2400ab5e
The Songs of the Tree

(Inspired by "Good Timber" by Douglas Malloch)   The tree that never faced the storm,…

@hamdan.hamedan on Instagram
SUN TZU (DAN PRESIDEN)

Ahli strategi Sun Tzu pernah diminta oleh Raja Helu untuk mendidik kedisiplinan dan keteraturan di lingkungan istana. Sang ahli strategi pun menyanggupi.

Sun Tzu lalu memberi instruksi yang jelas: ketika drum dipukul, seluruh pegawai harus bergerak menuju arah yang ditentukan—kiri, kanan, maju, atau mundur.

Rupanya ada beberapa pegawai yang mengabaikan. Sun Tzu pun mengingatkan lagi dengan jelas agar mereka mengikuti arahan, tapi lagi-lagi sebagian pegawai lancang mengabaikan.

Sun Tzu lalu berkata, “Jika instruksi dari atasan tidak jelas, maka kesalahan ada pada atasan. Tapi jika instruksi dari atasan sudah jelas dan tetap tak diikuti, maka kesalahan ada pada bawahan.”

Dengan itu, Sun Tzu langsung memerintahkan pegawai yang mengabaikan instruksinya untuk dihukum.

Menariknya, ketika Sun Tzu memukul drum kembali, seluruh pegawai kini langsung mengikutinya dengan baik.

Dengan ketegasan itu, Sun Tzu mengajarkan bahwa kepatuhan terhadap perintah yang jelas dan baik (righteous) bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Hari ini, Bapak Presiden @prabowo mengikuti prinsip serupa. Beliau telah menggariskan arah yang jelas dan baik: tak ada toleransi untuk penyelundupan, narkoba, korupsi, dan judi.

Ini bukan sekadar arahan; ini adalah panggilan untuk bergerak bersama guna melindungi bangsa kita dari kanker yang menggerogoti.

Arahan ini tak perlu ditafsirkan lagi, hanya perlu diimplementasi—untuk Indonesia yang maju dan lestari.
RUGI J*D*

Kumparan memberitakan: akibat kalah j*d* online, seorang pria begal taksi online demi tebus motor selingkuhan. 

Iya, Anda tak salah baca. Sudah seabsurd itu dampak j*d* ini. 

Rugi adalah konsekuensi logis dari j*d*. Pasalnya, sistemnya telah diakali agar pemain kalah — lebih dari 80% probabilitas setiap kali main.

Dan mending hanya kalah finansial, seringkali j*d* berdampak pada keretakan keluarga. Ini rugi dunia- akhirat, namanya. 

Oleh karenanya, ada pepatah mengatakan, “Orang yang betul-betul menang dalam j*d* adalah yang TIDAK PERNAH MULAI berj*d*.
ILMU PARFUM

Pepatah mengatakan, “Parfum yang harum bersumber dari bunga yang beragam dan proses yang saksama.”

Ya, parfum yang sempurna tak bisa muncul tiba-tiba. 

Setiap esensi—baik bunga, rempah, maupun kayu—dipilih dengan teliti dari berbagai tempat, melewati proses pencampuran yang cermat guna menciptakan harmoni aroma yang khas.

Parfum yang berkualitas tak bisa diburu-buru. Komposisinya perlu waktu untuk saling menyatu.

Aroma juga butuh waktu untuk meresap dan menetap di kulit. 

Saat parfum itu akhirnya dikenakan, keharumannya tak hanya semerbak tercium, tapi juga meninggalkan kesan yang mendalam—buah dari proses “unity in diversity” yang tak terburu-buru.

Ilmu pafum jelas berbeda dengan ilmu cabai: begitu digigit, langsung pedas.

Postingan ini bukan tentang parfum.
PANGAN

“Mesir Kuno makmur dan mampu membangun piramida karena ditopang surplus makanannya,” kata Prof. Thomas Logan, pakar sejarah Mesir. 

Berkat Sungai Nil, tanah Mesir menghasilkan gandum melimpah, yang tidak hanya menghidupi rakyatnya tapi juga berperan sebagai fondasi peradaban. 

Swasembada pangan menciptakan stabilitas dalam negeri dan memberi ruang bagi seni dan sains berkembang. Mesir Kuno pun berdiri kokoh di panggung sejarah.

Sebaliknya, Irlandia di abad ke-19 mencatat pelajaran pahit tentang rapuhnya ketahanan pangan. Ketika gagal panen kentang melanda, bencana kemanusiaan pun tercipta. 

Seperempat penduduknya tewas atau bermigrasi. Dari Irlandia kita belajar: tanpa ketahanan pangan, jangankan mencapai kesejahteraan, kelangsungan negeri pun tak pasti.

Jepang belajar dari sejarah ini. Di abad ke-20, Jepang menetapkan ketahanan pangan sebagai prioritas, memastikan rakyatnya punya cukup makan di masa damai maupun perang. 

Bagi Jepang, negara yang rakyatnya kenyang dan punya gizi yang seimbang adalah negara yang kuat—siap menghadapi segala turbulensi dari dalam maupun luar negeri. 

Di dunia yang kini rentan terguncang oleh krisis pasokan, banyak negara pun sering dibuat kelimpungan mengamankan kebutuhan pangannya.

Di saat krisis besar, akan terjadi prinsip nafsi-nafsi. Setiap negara akan memprioritaskan memberi makan warganya sendiri ketimbang membantu negara lain—ini realita yang harus dipahami. 

Di sini, kita kembali diingatkan bahwa ketahanan pangan adalah tameng sunyi yang menjaga kedaulatan, keberlangsungan, dan harga diri bangsa.

Sejarah mengajarkan bahwa kekuatan sejati suatu bangsa dimulai dari benih pangan yang ditanam di tanah sendiri—bukan di tanah bangsa lain. 

Benih kecil itu tak hanya menjamin kehidupan generasi saat ini, tapi juga menjanjikan kesejahteraan dan keberlanjutan bagi generasi mendatang.

Bismillah, Indonesia segera swasembada pangan 🇮🇩
Pemain yang hebat di dalam dan di luar lapangan. Benteng kokoh di klub dan di timnas. 

@rizkyridhoramadhani