Tekan ESC untuk keluar

CATATAN AKHIR: PERAN STRATEGIS DIASPORA INDONESIA DALAM DIPLOMASI DAN SOFT POWER

Lebih dari sekedar menjadi peserta dalam pemilu, diaspora Indonesia memiliki peran strategis yang dapat terus dikembangkan sebagai extended-nation dalam mendukung upaya diplomasi dan soft power Indonesia. Diaspora Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai perpanjangan tangan kebijakan luar negeri, tetapi juga sebagai aset penting dalam membangun citra positif dan pengaruh Indonesia di kancah internasional.

Optimasi Elemen Diaspora Indonesia

Langkah awal dalam mengoptimalkan peran diaspora Indonesia adalah dengan pembuatan database manajemen talenta diaspora Indonesia. Database ini akan menjadi platform penting dalam mengidentifikasi, mengelola, dan memanfaatkan keahlian serta jaringan diaspora untuk mendukung kepentingan nasional Indonesia. Dari database ini, fokus utama yang dapat dikembangkan mencakup:

  1. Mengidentifikasi Mitra Diaspora Indonesia:
    • Tujuan: Mendukung strategi diplomasi dan soft power Indonesia.
    • Langkah: Mengidentifikasi individu dan organisasi di kalangan diaspora yang memiliki potensi untuk menjadi mitra strategis. Mitra-mitra ini dapat berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, teknologi, pendidikan, dan budaya, yang semuanya krusial untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional.
  2. Mendorong Kemitraan dengan Organisasi Diaspora Indonesia:
    • Tujuan: Memperkuat hubungan antara Indonesia dan komunitas diaspora serta memenuhi kebutuhan nasional.
    • Langkah: Membangun dan memperkuat kemitraan dengan organisasi-organisasi diaspora yang sejalan dengan prioritas nasional. Kerjasama ini dapat mencakup promosi budaya, pengembangan ekonomi, kolaborasi dalam inovasi teknologi, dan inisiatif pendidikan.
  3. Mengupayakan Ruang untuk Pemuda dan Diaspora Indonesia:
    • Tujuan: Meningkatkan partisipasi pemuda dan diaspora di lembaga internasional.
    • Langkah: Mendorong lebih banyak pemuda dan anggota diaspora Indonesia untuk mengejar karir di lembaga-lembaga internasional. Ini termasuk memberikan dukungan melalui pelatihan, jaringan, dan informasi tentang peluang karir di organisasi internasional. Tujuannya adalah agar lebih banyak lembaga internasional dipimpin atau diwakili oleh orang Indonesia, yang pada gilirannya akan memperkuat pengaruh Indonesia di arena global.

Kesimpulan

Diaspora Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi komponen integral dalam strategi diplomasi dan soft power Indonesia. Dengan pendekatan yang terstruktur dan terfokus, potensi ini dapat dioptimalkan untuk memperkuat hubungan internasional, mempromosikan budaya, dan mendukung berbagai kepentingan nasional Indonesia di panggung dunia. Pembuatan dan pengelolaan database manajemen talenta diaspora merupakan langkah penting pertama untuk mencapai tujuan ini. Selanjutnya, identifikasi mitra strategis, pengembangan kemitraan dengan organisasi diaspora, dan peningkatan partisipasi diaspora di lembaga internasional adalah langkah-langkah strategis yang perlu diambil. Dengan demikian, diaspora Indonesia akan menjadi aset berharga dalam memperkuat posisi dan pengaruh Indonesia di kancah internasional.

@hamdan.hamedan on Instagram
PROF HAYE

Thom Haye namanya.

Sang Profesor julukannya.

Rendah hatinya, cerdas mainnya. 

Darah Indonesia mengalir di tubuhnya.

Dari Jawa tengah dan Sulawesi Utara.

Prof Haye tak suka berdialektika.

Apalagi berpanjang kata.

Dia bicara lewat kakinya.

Di lapangan, dia kuasai irama. 

Bagai Pirlo-nya Indonesia. 

Dia lesatkan umpan jitu mempesona.

Gol demi gol pun tecipta.

Dia dan anak bangsa lainnya.

Membela Garuda dengan cinta. 

Bahu membahu menjaga asa. 

Asa bangsanya yang rindu piala dunia.

Dia adalah kita, kita adalah dia. 

Satu jiwa, satu bangsa, satu Garuda.
AMERIKA EMAS

Di akhir abad ke-18, hiduplah dua rival dan tokoh besar di Amerika Serikat. Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton namanya. 

Jefferson, yang tumbuh dalam tradisi agrikultur, lebih condong pada desentralisasi dan pertanian. 

Sementara itu, Hamilton, yang berpengalaman militer dan besar di lingkungan perkotaan, mendukung sentralisasi dan industrialisasi. 

Keduanya punya ide besar untuk negaranya. Keduanya pun ditopang pendukung yang besar. Tapi yang terpenting, keduanya bertekad membuat Amerika, yang belum lama merdeka, menjadi negara besar. 

Meskipun telah lama berseteru, mereka akhirnya setuju untuk mencapai sebuah kompromi. 

Kompromi itu dikenal sebagai Kompromi 1790.

Sederhananya, Jefferson bersedia mendukung Hamilton terkait hutang negara. Hamilton pun mendukung Jefferson terkait pembangunan dan pemindahan ibukota ke daerah yang lebih ke tengah (atau “Amerika-sentris” )—daerah yang kini dikenal sebagai Washington DC. 

Jefferson paham betul pentingnya persatuan di momen krusial dalam sejarah negara yang masih muda. Jangan sampai Amerika layu sebelum berkembang—itu yang ada di benaknya.

Ketika dilantik menjadi presiden, Jefferson tegas berkata: 

“Setiap perbedaan pendapat bukanlah perbedaan prinsip. Kita mungkin punya nama yang berbeda, tapi kita adalah saudara dengan prinsip yang sama.”

Prinsip yang dimaksud Jefferson tak lain adalah prinsip republik yang satu, dan negara yang maju.

Di kemudian hari, sejarawan mencatat bahwa Kompromi 1790 sebagai salah satu kompromi terpenting dalam sejarah Amerika. 

Ketika kedua pemimpin besar memilih untuk menurunkan ego dan bersatu padu, kesuksesan suatu negara sepertinya hanya tinggal menunggu waktu.

Jefferson dan Hamilton pun akhirnya dikenang bukan hanya sebagai rival, tapi sebagai negarawan sejati, yang mampu menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi—mewariskan pelajaran bahwa persatuan adalah fondasi dari Amerika Emas.
BANGGA

Tim dengan ranking FIFA 132 berhasil mengimbangi tim dengan ranking 24. 

Alhamdulillah, super bangga. 

Man of the match adalah Martin “the Wall” Paes: sang Tembok Indonesia. 

Seakan @maartenpaes bangun pagi, bercermin lalu berkata, “Thou shall not pass.” 

Terima kasih banyak seluruh punggawa Garuda. You are truly our joy and pride 🇮🇩🦅🔥

P.S. Kepada pemain diaspora Indonesia yang tinggal di Australia, saya pernah berprediksi, “Indonesia dalam waktu dekat akan mengimbangi Australia.” Alhamdulillah hari ini buktinya 😎
Happy birthday, President Yudhoyono. 

May you be graced with profound joy, enduring health, and abundant blessings. 

Your legacy of wisdom and unwavering dedication to our nation remains an enduring source of inspiration. 

Today, we honor not only your years but the lasting impact of your exemplary leadership. 🫡🇮🇩