Tekan ESC untuk keluar

DOKTER-DOKTERAN

Saking bermanfaatnya ilmu kedokteran bagi umat manusia, Imam Syafi’i pernah berkata, “Ilmu itu ada dua: ilmu agama dan ilmu kedokteran.”

Rasa hormat Imam Syafi’i terhadap profesi ulama dan dokter tentu beralasan. Jika ulama salah berfatwa, akhirat urusannya. Jika dokter salah diagnosa, nyawa taruhannya.

Untuk itu, baik ulama maupun dokter perlu hati-hati dalam menyampaikan pendapatnya. Bisa fatal akibatnya, apalagi di zaman pandemi.

Hari ini kita membaca bahwa seseorang wafat usai termakan hoax terkait Covid dari salah satu dokter yang sedang viral. Padahal, Surat Tanda Registrasi (STR) milik dokter tersebut sudah tidak aktif sejak 2017, begitu pula keanggotaannya di Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Seharusnya dokter itu sadar bahwa secara etika dia tak pantas mengomentari Covid. Wong dia sendiri juga tak boleh menangani pasien Covid.

Eh, dia malah diberi panggung untuk menyebarkan pendapatnya yang kontroversial. Entah apa alasannya: mengejar ratingkah, kepopulerankah. Akhirnya, (setidaknya) satu nyawa manusia hilang karenanya.

Rasulullah ﷺ mengecam orang yang main dokter-dokteran seperti ini. Beliau ﷺ bersabda:

مَنْ تَطَبَّبَ وَلَمْ يُعْلَمْ مِنْهُ طِبٌّ قَبْلَ ذَلِكَ فَهُوَ ضَامِنٌ

Siapa yang mengobati sedangkan ia tidak paham mengenai pengobatan, maka dia harus bertanggung jawab (HR. Ibnu Majah no. 3466).

@hamdan.hamedan on Instagram
Sebagian yang saya sampaikan saat diwawancarai @sport77official bersama Bang @mamat_alkatiri dan Coach @riphanpradipta 

Fakta sejarah yang saat pertama kali saya mengetahuinya membuat saya tertegun sedih. 

#timnasionalindonesia #beritabola #pemaindiaspora #sty #sepakbola #sepakbolaindonesia #meeshilgers #timnassenior #shintaeyong #timnasday #pialadunia #sepakbolamenyatukankita #timnasjuara #timnasgaruda #pemaintimnas #timnasional #naturalisasi #timnassenior #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #bolaindonesia #hamdanhamedan #elianoreijnders #pemainketurunan #pssi #sepakbola #sepakbolaindonesia #timnas #timnassenior #ultrasindonesia
ARAN DAN SUARA

Di tanah jauh, Aran memimpin negara,
Ikhtiar ubah nasib rakyat dengan karya,
Namun suara hanya mencari cela,
Menutup mata pada prestasi nyata.

Ia bangun negara, suara sebut tipu daya,
Ia bantu rakyat tak berdaya, suara bilang hanya sandiwara,
Tangan Aran berupaya bekerja,
Meski suara sibuk kerdilkan fakta.

Aran, tak goyah walau dihujat,
Tahu bahwa kebaikan tak bisa dilumat,
Sejarah dipatri dari karya dan niat,
Bukan dari suara yang dipenuhi syarat.

Waktu berlalu, celaan terkubur di tanah,
Kerja Aran tak luntur oleh fitnah,
Suara sumbang hilang, dilupakan dalam sunyi,
Sementara Aran dikenang lestari.
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.