Tekan ESC untuk keluar

Dua Buku Doa

“Buku doa yang sedang laris yang ini, Pak,” kata pegawai Gramedia Pondok Indah sambil menunjuk ke buku doa dan zikir berwarna hijau dan biru.

“Alhamdulilah,” kataku dalam hati. “Rupanya masih ada juga yang suka buku-bukuku ini.”

Kebahagiaan penulis itu sebetulnya sederhana: dia bahagia bila karyanya dibaca. Laris itu hanya bonus semata.

Apalagi kalau menulis buku islami seperti doa dan zikir ini, tolok ukur keberhasilannya (bagi saya) super sederhana.

Jika ada satu saja orang yang menjadi rutin mengingat Allah karena buku saya, itu sudah keberhasilan. Karena tidak ada amalan yang lebih baik dan disukai daripada mengingat Allah (HR. Ibnu Majah no. 3790).

Sahabat Abu Darda ra. pernah berkata, “Dia yang ingin masuk surga sambil tersenyum bahagia, hendaklah lidahnya senantiasa basah karena mengingat-Nya.”

Dua buku yang insyaAllah terbit minggu ini didesain bagi yang ingin larut dalam ketenangan dan kelezatan zikir dan doa, terlebih lagi menyongsong bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi.

Kali ini saya mencoba sekomprehensif mungkin mengumpulkan doa-doa dari Alquran, hadis Rasulullah ﷺ, dan para sahabat. Dari riset tersebut, saya menemukan beberapa doa yang mungkin jarang diketahui tapi layak diamalkan.

Semoga duku buku ini dapat menjadi “sahabat terbaik” dalam mengingat Allah dan menjalani Ramadan.

May Allah make this Ramadan, our best Ramadan ever. Aamiin YRA.

@hamdan.hamedan on Instagram
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩