Di usianya yang masih terbilang bau kencur, Sultan Mehmed II berhasil menaklukkan kota Konstantinopel.
Tentunya ini sebuah capaian yang dahsyat. Sehingga dia digelari Al-Fatih, Sang Penakluk.
Padahal telah banyak para raja, jenderal, dan ahli siasat terkemuka yang telah mencoba melakukan hal itu selama ratusan tahun. Namun, mereka semua gagal menembus kokohnya benteng kota itu.
Ketika ditanya apa rahasia kesuksesannya, sang sultan muda menjawab, “Aku mempunyai dua karakteristik.
“Petama, aku mempunyai hati sekeras batu yang tidak akan beristirahat sampai aku mencapai apa yang aku inginkan.
“Kedua, aku mempunyai mata yang menangis karena takut kepada Allah. Jadi bagaimana mungkin aku tidak meraih kemenangan?”
~ Tiada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, tiada laut yang terlalu luas untuk diarungi, bagi hamba Allah yang berikhtiar dan berbakti.