Tekan ESC untuk keluar

Garuda Terbang di Langit Putih Biru La Albiceleste

Coach Shin benar sekali ketika mengatakan, melawan timnas Argentina harus dengan segenap hati, tidak bisa setengah hati. Dengan kata lain: kuatkan hati sebelum dan saat bertanding melawan lawan yang amat kuat.

Maklum, lawan timnas Indonesia malam ini adalah tim terkuat di Tata Surya. Walau tanpa “pemain alien” seperti Messi, Argentina masih punya segudang pemain astral (baca: bintang) lainnya.

Dari mulai kiper eksentrik Emiliano Martínez, bek tangguh Cristian Romero, gelandang “preman” Rodrigo De Paul, hingga penyerang gacor Julian Alvarez.

Bagi timnas Argentina mungkin ini hanya pertandingan persahabatan santai melawan timnas dengan ranking 149, tapi tidak bagi kita.

Ini adalah “pertempuran” untuk menguji sudah sejauh mana kemajuan timnas kita yang sedang dan terus naik kelas. Walau di atas kertas, perbedaannya kualitas antara kedua tim sangat jelas. Tapi untungnya sepakbola tidak dimainkan di atas kertas.

Sepakbola itu dimainkan di atas lapangan, dengan bola yang bundar, dan jumlah orang yang sama.

Jika setiap jengkal lapangan diperjuangkan dengan gigih oleh tim Garuda, maka tidak ada yang tidak mungkin. Terlebih lagi dengan dukungan seluruh penduduk +62 yang ada di stadion dan di luar stadion.

Sejatinya, timnas Garuda kita sedang terbang, melewati batas langit yang lebih tinggi, melawan hembusan angin yang semakin kuat. Opsi mereka hanya ada dua: terbang atau terus terbang.

Bagi kita yang menapak di bumi, opsi kita hanya dua: dukung atau terus dukung. Demi Indonesia, demi sepakbola kita. Demi Garuda yang terbang lebih tinggi.

Bagi Garuda, langit adalah rumah. Terbanglah tinggi, sampai dunia terpana melihat kegagahanmu!

Now we fly, now we fight! (sekarang kita terbang, sekarang kita berjuang!)

@hamdan.hamedan on Instagram
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
KEMENANGAN KOLEKTIF 

Garuda terbang tinggi di langit luas,
Menggapai mimpi dengan semangat yang jelas.
Setiap umpan dan setiap gol yang tercipta,
Adalah hasil kerja keras bersama.

Di lapangan hijau mereka berjuang,
Dengan hati yang berani dan jiwa yang lapang.
Kemenangan ini milik kita: Indonesia,
Sebab kala Garuda berkibar, harumlah bangsa. 🇮🇩

Terima kasih, Tim Garuda. 
Lagi dan lagi, kau buat kami menangis bahagia 🦅❤️
Timnas Indonesia sedang berpacu menuju mimpi besar — menembus Piala Dunia. 

Dengan dukungan dan semangat dari seluruh rakyat, serta perhatian besar dari Bapak Presiden @prabowo , semoga mimpi besar kita semua tercapai dan Garuda bisa berkibar di panggung dunia. 

Bersama, kita bisa! Aamiin YRA 🤲🦅🇮🇩🔥

#timnasionalindonesia #beritabola #pemaindiaspora #sty #sepakbola #sepakbolaindonesia #pialadunia #garudamuda #shintaeyong #timnasday #pialadunia #sepakbolamenyatukankita #timnasjuara #timnasgaruda #pemaintimnas #timnasional #prabowo #timnassenior #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #bolaindonesia #hamdanhamedan #kualifikasipialadunia #pemainketurunan #pssi #sepakbola #sepakbolaindonesia #timnas #timnassenior #prabowosubianto
SUN TZU (DAN PRESIDEN)

Ahli strategi Sun Tzu pernah diminta oleh Raja Helu untuk mendidik kedisiplinan dan keteraturan di lingkungan istana. Sang ahli strategi pun menyanggupi.

Sun Tzu lalu memberi instruksi yang jelas: ketika drum dipukul, seluruh pegawai harus bergerak menuju arah yang ditentukan—kiri, kanan, maju, atau mundur.

Rupanya ada beberapa pegawai yang mengabaikan. Sun Tzu pun mengingatkan lagi dengan jelas agar mereka mengikuti arahan, tapi lagi-lagi sebagian pegawai lancang mengabaikan.

Sun Tzu lalu berkata, “Jika instruksi dari atasan tidak jelas, maka kesalahan ada pada atasan. Tapi jika instruksi dari atasan sudah jelas dan tetap tak diikuti, maka kesalahan ada pada bawahan.”

Dengan itu, Sun Tzu langsung memerintahkan pegawai yang mengabaikan instruksinya untuk dihukum.

Menariknya, ketika Sun Tzu memukul drum kembali, seluruh pegawai kini langsung mengikutinya dengan baik.

Dengan ketegasan itu, Sun Tzu mengajarkan bahwa kepatuhan terhadap perintah yang jelas dan baik (righteous) bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Hari ini, Bapak Presiden @prabowo mengikuti prinsip serupa. Beliau telah menggariskan arah yang jelas dan baik: tak ada toleransi untuk penyelundupan, narkoba, korupsi, dan judi.

Ini bukan sekadar arahan; ini adalah panggilan untuk bergerak bersama guna melindungi bangsa kita dari kanker yang menggerogoti.

Arahan ini tak perlu ditafsirkan lagi, hanya perlu diimplementasi—untuk Indonesia yang maju dan lestari.