Tekan ESC untuk keluar

Hakikat Shalawat

Salah satu ulama yang sangat cinta dan memberi perhatian pada shalawat adalah Imam Izzuddin Abdussalam. Beliau dijuluki “Sultannya Ulama” karena kedalaman pengetahuan beliau dalam hal fikih juga hadis.

Imam Izzuddin menjelaskan makna dan hakikat shalawat:

“Shalawat kepada Rasulullah ﷺ bukanlah syafaat dari kita untuk beliau. Sebab, orang seperti kita tidak mungkin memberi syafaat kepada orang setingkat beliau.

“Namun, Allah memerintahkan kita untuk membalas kebaikan orang yang telah memberi nikmat dan berbuat baik kepada kita. Jika kita tidak mampu membalas kebaikan orang itu maka kita berdoa agar Allah membalas kebaikannya terhadap kita. Karena kita tidak bisa membalas kebaikan Sang Pemimpin orang-orang terdahulu dan terkemudian (Nabi Muhammad ﷺ).

“Tuhan semesta alam memerintahkan kita untuk memohon supaya Dia bershalawat kepada Nabi agar shalawat-Nya kepada beliau itu menjadi balasan atas kebaikan dan pengutamaan beliau kepada kita. Sebab, tidak ada kebaikan yang lebih utama daripada kebaikan Rasulullah ﷺ.”

Mari kita perbanyak shalawat kepada Rasulullah ﷺ sebagai bentuk cinta kita kepada beliau ﷺ.

Dan dengan itu, kita berharap tidak hanya kita mendapat syafaat dari beliau ﷺ, tetapi juga dapat menjadi orang yang dekat dengan beliau ﷺ di kehidupan mendatang.

Bukankah Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Orang yang paling dekat denganku di hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi no. 484).

@hamdan.hamedan on Instagram
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩