Tekan ESC untuk keluar

Jelang Laga Lawan Arab Saudi, Shin Tae-yong: Timnas Indonesia Tetap Percaya Diri Meski Ranking FIFA Rendah

Jakarta – Jelang pertandingan penting melawan Arab Saudi di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menekankan pentingnya kepercayaan diri bagi timnya. Meski dihadapkan dengan perbedaan peringkat FIFA yang signifikan, STY percaya bahwa hal itu bukanlah halangan bagi Garuda untuk bersaing secara maksimal.

Laga melawan Arab Saudi dijadwalkan berlangsung di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. Skuad Garuda, dipimpin oleh kapten Thom Haye, diharapkan bisa mencuri poin dari tim tuan rumah untuk tetap dalam persaingan menuju Piala Dunia 2026.

Perbedaan peringkat FIFA memang menjadi perhatian, di mana Indonesia saat ini berada di posisi ke-133, sementara Arab Saudi menghuni peringkat ke-56. Meskipun jarak tersebut cukup besar, Shin Tae-yong optimistis bahwa hal tersebut dapat diatasi dengan performa yang baik di atas lapangan.

Dalam wawancara terbarunya bersama Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI, di kanal YouTube PSSI, pelatih asal Korea Selatan tersebut menegaskan bahwa timnya tidak perlu minder dengan ranking FIFA yang jauh di bawah Arab Saudi. Menurutnya, kunci kesuksesan adalah bermain tanpa menyerah dan menjaga mentalitas positif.

“Seperti yang selalu saya sampaikan, kita tidak akan menyerah meski ranking FIFA kita paling rendah di Grup C,” kata Shin Tae-yong. Ia juga menambahkan bahwa target Timnas Indonesia adalah menempati peringkat 3 atau 4 grup, yang akan memungkinkan mereka melaju ke fase play-off.

Skuad Timnas Indonesia Siap Bertarung

Timnas Indonesia kali ini tampil dengan kekuatan penuh. Komposisi skuad mencakup 12 pemain dari kompetisi domestik dan 14 pemain yang bermain di luar negeri, termasuk pemain diaspora. Hal ini memberikan kepercayaan diri yang lebih besar bagi tim Merah Putih. Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah kiper Maarten Paes, yang siap diturunkan untuk memperkuat lini pertahanan Garuda.

Shin Tae-yong yakin dengan komposisi timnya yang solid. Meskipun bola itu bundar dan segalanya bisa terjadi di atas lapangan, ia percaya bahwa jika para pemain memberikan usaha maksimal, Timnas Indonesia memiliki peluang untuk bersaing dengan Arab Saudi.

“Dengan komposisi yang ada sekarang, bola itu bundar dan kita tidak bisa memastikan hasilnya. Namun, jika kita berusaha maksimal, kita punya peluang untuk bersaing,” tambah STY.

Adaptasi Cuaca dan Taktik Tim

Adaptasi menjadi salah satu elemen kunci bagi Timnas Indonesia dalam persiapan mereka. Cuaca panas di Arab Saudi, terutama pada siang hari, telah menjadi perhatian. Namun, STY menjelaskan bahwa pertandingan nanti akan berlangsung pada malam hari, saat suhu cenderung lebih bersahabat dan mirip dengan kondisi di Indonesia.

Selain itu, sesi latihan malam yang telah dilakukan oleh Timnas Indonesia juga diharapkan membantu para pemain untuk beradaptasi dengan baik. Hal ini memberi keyakinan kepada Shin Tae-yong bahwa timnya mampu memaksimalkan taktik yang telah direncanakan.

“Saya tahu Arab Saudi lebih panas dibandingkan Indonesia, tapi kita bertanding malam hari, dan suhu saat latihan juga mirip dengan di Indonesia. Jadi, kita bisa beradaptasi dan memaksimalkan taktik yang sudah disiapkan,” lanjutnya.

Dengan persiapan matang dan semangat pantang menyerah, Timnas Indonesia siap memberikan perlawanan sengit kepada Arab Saudi dalam upaya meraih poin penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Semua mata kini tertuju pada King Abdullah Sport City Stadium, menantikan bagaimana perjuangan Garuda di atas lapangan hijau.

@hamdan.hamedan on Instagram
MULIA DENGAN REZEKI HALAL

Dalam suatu riwayat, Rasulullah ﷺ memuji lelaki yang rela bersusah payah menggotong kayu bakar lalu menjualnya (HR. Bukhari no. 1471).

Mengapa Rasulullah ﷺ memujinya?

Karena bekerja, sesederhana apa pun, itu lebih mulia daripada mengemis pada manusia. 

Karena lelaki itu mencari nafkah yang halal dengan tangannya untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

Dan tidak ada nafkah yang lebih baik ketimbang yang diupayakan oleh jerih payah tangan sendiri (HR. Bukhari no. 2072).

Siapapun kamu, penjual kayu bakar atau pedagang es teh, kamu mulia di mata Allah—walau mata manusia sering kali terlalu silau untuk melihatnya.
PERÓN DAN PEKERJA ARGENTINA

Kalau ada satu hal yang begitu dekat di hati menteri pekerja dan kemudian presiden Argentina Juan Perón adalah kesejahteraan para pekerja.

Bagi Perón, harga diri seseorang (dan bangsa) ada pada pekerjaannya. 

Dengan bekerja, seseorang mampu memajukan bangsanya, menafkahi keluarga tercintanya, sehingga ia “gagah” dan “bermartabat” sebagai manusia.

Karenanya, ketika terpilih pada 1946, Perón menjadikan kesejahteraan pekerja sebagai prioritas. Di tengah tantangan ekonomi dan keterbatasan fiskal, ia “berani”  meningkatkan upah pekerja.

Salah satu kebijakannya yang monumental adalah aguinaldo, bonus tahunan setara satu bulan gaji, yang membawa kelegaan finansial bagi jutaan pekerja Argentina.

Namun, ambisi Perón meningkatkan upah hingga 35% dalam waktu singkat membawa konsekuensi berat. Defisit fiskal mendorong pemerintah mencetak uang, memicu inflasi, dan akhirnya melemahkan daya beli masyarakat.

Kisah Perón adalah pelajaran abadi: perjuangan untuk kesejahteraan membutuhkan semangat, tapi juga kehati-hatian. Dan perjuangan itu memang butuh kesabaran untuk berprogres secara bertahap.

Meski tidak sempurna, ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju keadilan sosial (justicialismo) adalah kemenangan yang layak diapresiasi.

Sejarah mengingatkan kita, kebijakan yang gradual dan terukur sering kali lebih berkelanjutan untuk masa depan bangsa. 

Sehingga saya percaya keputusan Presiden @prabowo untuk meningkatkan upah minimum nasional (UMN) satu digit (6,5%) ketimbang permintaan dua digit (10%) sudah tepat. Langkah ini tak hanya bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan pekerja, tapi juga kecermatan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Sejahtera pekerjanya, maju negaranya. Semoga.
Presiden Prabowo: Kunjungan ke Luar Negeri untuk Kemajuan Negeri

Presiden Prabowo Subianto baru saja menyelesaikan lawatan internasional pertamanya.

Melintasi lebih dari 45 ribu kilometer dalam 16 hari, beliau berdiplomasi dengan para pemimpin dunia di Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris, dan Uni Emirat Arab.

Kunjungan ini bukan sekadar perjalanan diplomatik, tetapi sebuah upaya untuk kemajuan negeri. Beliau pun pulang membawa “oleh-oleh” untuk bangsanya 🇮🇩:

✅ Komitmen Investasi $18,57 Miliar (~ Rp 294 T)* : Meliputi energi terbarukan, teknologi, dan industrialisasi yang akan mempercepat transformasi ekonomi bangsa, termasuk proyek penangkapan dan pemanfaatan karbon untuk mendukung transisi energi hijau.

✅ Perdagangan: Melalui CEPA dengan Uni Emirat Arab, perdagangan nonmigas diharapkan terus tumbuh dan mencapai $10 miliar.

✅ Diplomasi Strategis: Bertemu para pemimpin dunia seperti Joe Biden, Xi Jinping, Emmanuel Macron, Justin Trudeau, dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. 

Dalam pertemuannya dengan Guterres, Presiden Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap perdamaian dunia dan komitmen terhadap perjuangan P*lest*na. 

Bahkan beliau menyatakan, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian, jika dibutuhkan.

Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, siap tampil di GARDA TERDEPAN pergaulan dan perdamaian dunia. 

Welcome home, Mr. President @prabowo . 🌍🇮🇩

*Angka ini hampir dua kali lipat anggaran pertahanan Indonesia (Rp 165 T)
KAPTEN DAN PELATIH SATU NAFAS = SUKSES 

Jose Mourinho bercerita bahwa dia pernah mempunyai kapten hebat di FC Porto. Jorge Costa namanya. 

Saat kondisi kurang ideal, Costa pernah minta izin kepada Mourinho untuk “berbicara” lebih dulu kepada para pemain di ruang ganti sebelum sang pelatih masuk. 

Mourinho pun setuju. 

Hasilnya luar biasa: para pemain langsung terbakar semangat, dan Porto pun keluar sebagai pemenang. 

Bahkan mereka akhirnya sampai mencetak sejarah juara Piala Champions. 

Itulah harmoni antara kapten dan pelatih yang hebat—dua jiwa yang seirama, bekerja sama demi kejayaan tim. 

Kombinasi seperti ini adalah kunci sukses dalam sepakbola, dan lazim ditemukan di tim-tim yang serius mau sukses. 

Yuk, kita bersama-sama mengedukasi tentang pentingnya sinergi antara kapten dan pelatih—bukan mencari hal-hal yang tak substansial, apalagi hanya demi sensasi dan klik semata. 

Trust me, you can do better next time 😊.

P.S. Oh ya, Jorge Costa itu posisinya bek. Jadi mengingatkanku kepada siapa ya? 😎
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
This error message is only visible to WordPress admins
Error: Access Token is not valid or has expired. Feed will not update.