
Di sebuah negeri, ada dua penjaga.
Yang pertama duduk di gedung.
Tugasnya jelas: menyuarakan aspirasi rakyatnya, menjaga lisannya, agar kata-kata tidak melukai rakyatnya.
Yang kedua berdiri di jalanan.
Tugasnya tegas: menjaga tangannya,
agar tindakannya melindungi, bukan melukai rakyatnya.
Jika lisan tak dijaga, rakyat kecewa.
Jika tangan tak dijaga, rakyat terluka.
Dan bila keduanya lalai, negeri pun tak lagi damai — bukan karena musuh, tapi karena lunturnya amanah.
Namun negeri tidak hanya dijaga oleh mereka, melainkan oleh kita semua.
Pemimpin dan rakyat harus saling menyayangi, saling menahan diri, saling mengayomi, agar negeri tetap berdiri tegak dan damai.
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا
Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan damai.