
Prof. JE Sahetapy pernah mengatakan, “Korupsi adalah pembusukan.”
Dan seperti segala yang membusuk, bau busuknya mustahil disembunyikan selamanya.
Seseorang bisa menutupinya dengan asap, menenggelamkannya dalam bensin, atau menyelubunginya dengan tipu daya—tapi pada akhirnya, kebenaran akan menemukan jalannya.
Dan kita tahu, pembusukan tak pernah berhenti dengan sendirinya. Ia menyebar, merayapi sendi-sendi kehidupan, menggerogoti negara dari dalam, hingga menyisakan cangkang rapuh dari apa yang dulu berdiri tegak.
Jika Indonesia ingin betul-betul menjadi negara maju, kita harus bersepakat bahwa korupsi bukan untuk dibina—tapi dibinasakan.
Sebab, tak mungkin kita berdamai dengan pembusukan—bersahabat dengan kanker.
Maka, akhlak dan sikap kita pun harus jelas: tak ada ruang untuk korupsi.
Presiden Prabowo tegas menyampaikan bahwa korupsi akan dilawan tanpa pandang bulu.
Sebab, kemajuan negara bergantung pada itu. Masa depan kita semua bergantung pada itu.