Lailatul Qadar adalah satu malam yang teramat utama dalam bulan Ramadhan. Setidaknya ada lima keutamaan:
1. Malam Turunnya Al-Qur’an
Menurut Sahabat Ibnu Abbas ra., Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfuz (Lembaran yang Terpelihara) ke Baitul Izzah (Rumah Kemuliaan) di langit dunia pada malam Lailatul Qadar.
Allah Berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar (QS. Al-Qadr [97]: 1).
2. Lebih baik dari 1000 bulan
Allah menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar itu adalah malam kemuliaan yang lebih baik dari 1000 bulan.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Qadar itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. Al-Qadr [97]:1-3)
Para ulama menjelaskan bahwa bila seseorang beramal shalih di malam Qadar itu, maka dia akan mendapat pahala seperti melakukannya dalam 1000 bulan (lebih dari 83 tahun).
3. Malam keberkahan dan turunnya malaikat
Salah satu keutamaan Lailatul Qadar adalah pada malam tersebut keberkahan senantiasa datang dari Allah.
Allah Berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan (QS. Ad Dukhan [44]: 3).
Pada malam Lailatul Qadar keadaan langit dan bumi terasa tenang dan penuh dengan kedamaian. Saat itu para malaikat di bawah kepemimpinan malaikat Jibril turun ke bumi untuk menyampaikan berkah serta ampunan dari Allah kepada orang yang berdoa kepada-Nya.
Allah Berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan (QS. Al-Qadr [97]: 4).
Imam Al-Qurthubi menyebutkan bahwa dari setiap lapis langit dan juga dari Sidratil Muntaha, para malaikat turun ke bumi, untuk mengamini doa umat Islam yang dipanjatkan di sepanjang malam itu hingga terbitnya fajar, atau masuknya waktu shubuh.
Selain itu disebutkan bahwa para malaikat turun untuk membawa ketetapan taqdir untuk setahun ke depan.
4. Malam keselamatan
Malam Qadar juga disebutkan sebagai malam yang sejahtera hingga terbitnya matahari.
Allah berfirman:
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar (QS. Al-Qadr [97]: 5).
Imam Adh-Dhahhak berkata bahwa maksudnya pada malam itu Allah tidak menetapkan sesuatu kecuali keselamatan hingga datangnya fajar. Sedangkan di malam lain, selain keselamatan juga Allah menetapkan musibah.
Imam Mujahid berkata bahwa maksudnya malam itu malam yang di mana setan tidak bisa melakukan perbuatan jahat dan keburukan.
Tak kalah penting, siapa pun yang berdoa dan mengharap ampunan dari Allah pada malam Lailatul Qadar maka akan diampuni dirinya dari dosa yang telah lalu.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman yang tulus (yaitu keyakinan) dan berharap mendapat balasan dari Allah, maka semua dosa masa lalunya akan diampuni. Dan siapa pun yang berdiri untuk shalat di malam Qadr karena iman yang tulus dan berharap untuk suatu pahala dari Allah, maka semua dosa sebelumnya akan diampuni (HR. Bukhari no. 2014).
5. Khusus untuk Umat Nabi Muhammad ﷺ
Walaupun ada perbedaan pendapat, banyak ulama mengatakan bahwa Lailatul Qadar hanya berlaku untuk umat Nabi Muhammad ﷺ. Hal ini berdasarkan sebuah hadis:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أُرِيَ أَعْمَارَ النَّاسِ قَبْلَهُ أَوْ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ فَكَأَنَّهُ تَقَاصَرَ أَعْمَارَ أُمَّتِهِ أَنْ لاَ يَبْلُغُوا مِنَ الْعَمَلِ مِثْلَ الَّذِي بَلَغَ غَيْرُهُمْ فِي طُولِ الْعُمْرِ فَأَعْطَاهُ اللَّهُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Sungguh Rasulullah ﷺ diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya, yang relatif panjang, sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka, maka Allah memberikan Rasulullah ﷺ Lailatul Qadr yang lebih baik dari 1000 bulan (HR. Malik no. 706).
Hadis ini menjelaskan bahwa ditetapkannya malam Qadar setara dengan seribu bulan agar umat Nabi Muhammad ﷺ mendapatkan kesempatan meraih pahala sebanyak mungkin. Sebab, bila dibandingkan dengan usia umat-umat terdahulu, usia mereka lebih singkat. Wallahualam Bissawab.
Selain itu, dalam sebuah hadis riwayat Imam Baihaqi dan juga ditemukan dalam tafsir Imam Baghawi, diceritakan bahwa para sahabat Nabi Muhammad ﷺ mendengar ada seorang dari Bani Israil yang berjihad selama 1000 bulan.
Hal ini menyebabkan para sahabat kagum dan iri (karena ingin beramal seperti itu) dan bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ bagaimana caranya agar mereka dapat beribadah selama 1000 bulan. Maka turunlah surat Al-Qadr.
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam hamba-hamba-Nya yang bisa meraih keberkahan Lailatul Qadar.