Tekan ESC untuk keluar

Olimpiade Paris 2024: Veddriq Leonardo ke Perempat Final, Rahmad Adi Mulyono Gagal Lolos

Pertandingan panjat tebing nomor speed putra di Olimpiade Paris 2024 menjadi panggung dramatis bagi dua atlet Indonesia, Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono. Dalam babak penyisihan eliminasi yang berlangsung di Le Bourget, Prancis, pada Selasa, 6 Agustus 2024, Veddriq Leonardo berhasil melaju ke perempat final, sementara Rahmad Adi Mulyono harus tersingkir.

Pada sesi penyisihan unggulan, Rahmad Adi Mulyono kurang beruntung setelah melakukan false start pada kesempatan kedua, yang mengakibatkannya terdampar di peringkat ke-14. Sebaliknya, Veddriq Leonardo tampil gemilang dengan mencatat waktu tercepat 4,79 detik, menempati peringkat pertama. Dengan hasil tersebut, keduanya harus bertemu dalam babak penyisihan eliminasi.

Di babak eliminasi, Veddriq Leonardo mencatatkan waktu 4,98 detik, mengungguli Rahmad Adi yang hanya mampu mencatatkan 5,13 detik. Meskipun Veddriq tidak lebih cepat dibandingkan sesi sebelumnya, performanya tetap cukup untuk memenangkan pertandingan dan melaju ke babak selanjutnya.

Setelah berhasil lolos ke perempat final, Veddriq menyatakan kegembiraannya, “Saya sangat senang bisa lolos ke perempat final. Ini adalah hasil kerja keras dan latihan yang intens selama ini. Saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia.”

Sementara itu, kesempatan Rahmad Adi Mulyono untuk lolos sebenarnya masih terbuka melalui jalur fastest loser. Sayangnya, catatan waktu terbaiknya hari itu, 5,07 detik, kalah tipis dari atlet Iran, Reza Alipour, yang mencatatkan 5,06 detik. Akibatnya, tiket menuju babak perempat final harus diserahkan kepada Alipour.

“Meskipun saya kecewa dengan hasil ini, saya akan menjadikannya pelajaran untuk meningkatkan performa di masa depan. Terima kasih atas dukungan semua orang,” ungkap Rahmad Adi Mulyono, yang menanggapi kegagalannya dengan sikap positif.

Sebanyak 14 atlet bersaing dalam babak kualifikasi ini, yang terdiri dari dua tahapan: penyisihan unggulan dan penyisihan eliminasi. Pada tahap penyisihan unggulan, Veddriq berhasil menorehkan waktu 4,92 detik di jalur B, sementara Rahmad mencatat waktu 5,07 detik di jalur A. Rekor Olimpiade yang sebelumnya dipegang oleh atlet Prancis, Bassa Mawem (5,45 detik di Tokyo 2020), berhasil dilewati oleh Rahmad. Namun, Veddriq kemudian memecahkan rekor dengan catatan 4,79 detik sebelum akhirnya rekor berpindah tangan lagi ke Sam Watson (AS) dengan 4,91 detik dan Amir Maimuratov (Kazakhstan) dengan 4,89 detik.

Kesalahan false start yang dilakukan Rahmad pada kesempatan kedua di jalur A membuatnya tak dapat menyelesaikan aksinya, sehingga harus puas berada di posisi buncit. Sementara itu, Veddriq Leonardo berhasil mempertahankan posisi puncak di babak penyisihan unggulan.

Pelatih tim Indonesia turut memberikan komentar terkait performa anak didiknya. “Kami bangga dengan performa Veddriq dan Rahmad. Mereka telah menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Kami akan terus mendukung mereka dalam perjalanan berikutnya,” ujar pelatih tersebut.

Dengan hasil ini, Veddriq Leonardo melangkah ke perempat final dan akan melanjutkan perjuangannya membawa nama Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Sementara itu, Rahmad Adi Mulyono harus mengubur impiannya untuk melangkah lebih jauh di ajang ini. Meski begitu, perjuangan dan semangat yang ditunjukkan oleh kedua atlet patut diapresiasi, dan diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga untuk kompetisi-kompetisi mendatang.

@hamdan.hamedan on Instagram
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
KEMENANGAN KOLEKTIF 

Garuda terbang tinggi di langit luas,
Menggapai mimpi dengan semangat yang jelas.
Setiap umpan dan setiap gol yang tercipta,
Adalah hasil kerja keras bersama.

Di lapangan hijau mereka berjuang,
Dengan hati yang berani dan jiwa yang lapang.
Kemenangan ini milik kita: Indonesia,
Sebab kala Garuda berkibar, harumlah bangsa. 🇮🇩

Terima kasih, Tim Garuda. 
Lagi dan lagi, kau buat kami menangis bahagia 🦅❤️
Timnas Indonesia sedang berpacu menuju mimpi besar — menembus Piala Dunia. 

Dengan dukungan dan semangat dari seluruh rakyat, serta perhatian besar dari Bapak Presiden @prabowo , semoga mimpi besar kita semua tercapai dan Garuda bisa berkibar di panggung dunia. 

Bersama, kita bisa! Aamiin YRA 🤲🦅🇮🇩🔥

#timnasionalindonesia #beritabola #pemaindiaspora #sty #sepakbola #sepakbolaindonesia #pialadunia #garudamuda #shintaeyong #timnasday #pialadunia #sepakbolamenyatukankita #timnasjuara #timnasgaruda #pemaintimnas #timnasional #prabowo #timnassenior #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #bolaindonesia #hamdanhamedan #kualifikasipialadunia #pemainketurunan #pssi #sepakbola #sepakbolaindonesia #timnas #timnassenior #prabowosubianto
SUN TZU (DAN PRESIDEN)

Ahli strategi Sun Tzu pernah diminta oleh Raja Helu untuk mendidik kedisiplinan dan keteraturan di lingkungan istana. Sang ahli strategi pun menyanggupi.

Sun Tzu lalu memberi instruksi yang jelas: ketika drum dipukul, seluruh pegawai harus bergerak menuju arah yang ditentukan—kiri, kanan, maju, atau mundur.

Rupanya ada beberapa pegawai yang mengabaikan. Sun Tzu pun mengingatkan lagi dengan jelas agar mereka mengikuti arahan, tapi lagi-lagi sebagian pegawai lancang mengabaikan.

Sun Tzu lalu berkata, “Jika instruksi dari atasan tidak jelas, maka kesalahan ada pada atasan. Tapi jika instruksi dari atasan sudah jelas dan tetap tak diikuti, maka kesalahan ada pada bawahan.”

Dengan itu, Sun Tzu langsung memerintahkan pegawai yang mengabaikan instruksinya untuk dihukum.

Menariknya, ketika Sun Tzu memukul drum kembali, seluruh pegawai kini langsung mengikutinya dengan baik.

Dengan ketegasan itu, Sun Tzu mengajarkan bahwa kepatuhan terhadap perintah yang jelas dan baik (righteous) bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Hari ini, Bapak Presiden @prabowo mengikuti prinsip serupa. Beliau telah menggariskan arah yang jelas dan baik: tak ada toleransi untuk penyelundupan, narkoba, korupsi, dan judi.

Ini bukan sekadar arahan; ini adalah panggilan untuk bergerak bersama guna melindungi bangsa kita dari kanker yang menggerogoti.

Arahan ini tak perlu ditafsirkan lagi, hanya perlu diimplementasi—untuk Indonesia yang maju dan lestari.