Tekan ESC untuk keluar

Mengumpulkan yang Tercecer​

Dari mulai diaspora Indonesia, sepakbola, sains, sosial, politik, negara hingga agama, di sini saya tulis dan tuangkan semuanya.

PERSEBARAN DIASPORA INDONESIA: SEBUAH ANALISIS GLOBAL

Diaspora Indonesia merupakan fenomena global yang melibatkan migrasi dan penyebaran warga negara Indonesia (WNI) ke berbagai penjuru dunia. Berdasarkan data…

SIAPA YANG TERMASUK DALAM DIASPORA INDONESIA?

Diaspora Indonesia, sebuah entitas yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang menjalani kehidupan di luar batas wilayah negaranya, menandakan fenomena globalisasi yang…

APA ITU DIASPORA?

Diaspora menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah "penyebaran orang atau golongan dari satu tempat ke tempat lain, biasanya karena…

BANGGA

Saat timnas Indonesia U-23 melawan Irak, alhamdulillah saya berkesempatan untuk berdiskusi dengan Mr. Roberto Mancini dan Mr. Fausto Salsano, setidaknya…

PEMAIN DIASPORA INDONESIA DAN PIALA DUNIA U-17

Senang mendengar bahwa Coach @bimasakti_tukiman terbuka untuk pemain diaspora dalam menyongsong Piala Dunia U-17 yang akan digelar 10 November ini. Dari…

FLAG FOOTBALL

“Alone we can do so little; together we can do so much.” - Helen Keller. Hari ini, di tepi lapangan…

INOVASI DIASPORA INDONESIA: BERAS BERPROTEIN TINGGI

Ada gak ya beras yang gak bikin gemuk dan diabetes? Kalau Anda orang yang “harus” makan nasi setiap kali makan,…

TEKAD

“Tahun depan (2019), saya akan menjuarai Formula 4 GP Australia dan memasang bendera Indonesia di mobil saya,” ujar Luis Leeds,…

PUISI SULTAN MUHAMMAD AL-FATIH UNTUK RASULULLAH ﷺ

AKU TAK INGIN Apalah artinya mawar tanpa harum-mu Apalah artinya musim semi tanpamu Apalah artinya terbitnya mentari tanpa hadirmu Apalah…

ASEAN YOUTH INTERFAITH: MENUMBUHKAN BENIH PERDAMAIAN DALAM KERAGAMAN

“Acara interfaith ini betul-betul membuka mata saya,” renung Rishab Sharma, peserta dari Singapura. “Di sini, kita tidak hanya dipersiapkan menjadi…

Dari mulai sepakbola, sains, sosial, politik, negara hingga agama, di sini saya tulis dan tuangkan semuanya.

Topik

Newsletter

@hamdan.hamedan on Instagram
PROF HAYE

Thom Haye namanya.

Sang Profesor julukannya.

Rendah hatinya, cerdas mainnya. 

Darah Indonesia mengalir di tubuhnya.

Dari Jawa tengah dan Sulawesi Utara.

Prof Haye tak suka berdialektika.

Apalagi berpanjang kata.

Dia bicara lewat kakinya.

Di lapangan, dia kuasai irama. 

Bagai Pirlo-nya Indonesia. 

Dia lesatkan umpan jitu mempesona.

Gol demi gol pun tecipta.

Dia dan anak bangsa lainnya.

Membela Garuda dengan cinta. 

Bahu membahu menjaga asa. 

Asa bangsanya yang rindu piala dunia.

Dia adalah kita, kita adalah dia. 

Satu jiwa, satu bangsa, satu Garuda.
AMERIKA EMAS

Di akhir abad ke-18, hiduplah dua rival dan tokoh besar di Amerika Serikat. Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton namanya. 

Jefferson, yang tumbuh dalam tradisi agrikultur, lebih condong pada desentralisasi dan pertanian. 

Sementara itu, Hamilton, yang berpengalaman militer dan besar di lingkungan perkotaan, mendukung sentralisasi dan industrialisasi. 

Keduanya punya ide besar untuk negaranya. Keduanya pun ditopang pendukung yang besar. Tapi yang terpenting, keduanya bertekad membuat Amerika, yang belum lama merdeka, menjadi negara besar. 

Meskipun telah lama berseteru, mereka akhirnya setuju untuk mencapai sebuah kompromi. 

Kompromi itu dikenal sebagai Kompromi 1790.

Sederhananya, Jefferson bersedia mendukung Hamilton terkait hutang negara. Hamilton pun mendukung Jefferson terkait pembangunan dan pemindahan ibukota ke daerah yang lebih ke tengah (atau “Amerika-sentris” )—daerah yang kini dikenal sebagai Washington DC. 

Jefferson paham betul pentingnya persatuan di momen krusial dalam sejarah negara yang masih muda. Jangan sampai Amerika layu sebelum berkembang—itu yang ada di benaknya.

Ketika dilantik menjadi presiden, Jefferson tegas berkata: 

“Setiap perbedaan pendapat bukanlah perbedaan prinsip. Kita mungkin punya nama yang berbeda, tapi kita adalah saudara dengan prinsip yang sama.”

Prinsip yang dimaksud Jefferson tak lain adalah prinsip republik yang satu, dan negara yang maju.

Di kemudian hari, sejarawan mencatat bahwa Kompromi 1790 sebagai salah satu kompromi terpenting dalam sejarah Amerika. 

Ketika kedua pemimpin besar memilih untuk menurunkan ego dan bersatu padu, kesuksesan suatu negara sepertinya hanya tinggal menunggu waktu.

Jefferson dan Hamilton pun akhirnya dikenang bukan hanya sebagai rival, tapi sebagai negarawan sejati, yang mampu menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi—mewariskan pelajaran bahwa persatuan adalah fondasi dari Amerika Emas.
BANGGA

Tim dengan ranking FIFA 132 berhasil mengimbangi tim dengan ranking 24. 

Alhamdulillah, super bangga. 

Man of the match adalah Martin “the Wall” Paes: sang Tembok Indonesia. 

Seakan @maartenpaes bangun pagi, bercermin lalu berkata, “Thou shall not pass.” 

Terima kasih banyak seluruh punggawa Garuda. You are truly our joy and pride 🇮🇩🦅🔥

P.S. Kepada pemain diaspora Indonesia yang tinggal di Australia, saya pernah berprediksi, “Indonesia dalam waktu dekat akan mengimbangi Australia.” Alhamdulillah hari ini buktinya 😎
Happy birthday, President Yudhoyono. 

May you be graced with profound joy, enduring health, and abundant blessings. 

Your legacy of wisdom and unwavering dedication to our nation remains an enduring source of inspiration. 

Today, we honor not only your years but the lasting impact of your exemplary leadership. 🫡🇮🇩