
Bisakah LSM yang terafiliasi kepentingan asing membelokkan arah kebijakan negara?
Profesor Jeffrey Sachs, ekonom dan ahli kebijakan publik dari Columbia University, menjawab: bisa. Bahkan sangat bisa.
Ia menjelaskan bagaimana AIPAC — sebuah LSM pro-Is*a*l — menyuntikkan puluhan juta USD ke para politikus Amerika Serikat (AS)
Para politikus itu lalu mendorong kebijakan dan bantuan senilai miliaran dolar ke Is*a*l.
Untung besar, bukan? Sumbang puluhan juta, panen ratusan bahkan miliaran USD.
Dan AIPAC bagaimana? Rutin mendapat suntikan dana dari para donor baru. Makin kuat, makin dominan.
Profesor Sachs menyimpulkan dengan satu kalimat tajam:
“Kongres AS telah menjual dirinya dengan harga murah.”
Hasilnya: Amerika Serikat menjadi contoh nyata bagaimana sebuah negara — bahkan yang adidaya — dapat dibengkokkan arah politiknya oleh pengaruh LSM pro-asing.
Terkadang, negara itu pun terjebak dalam kebijakan yang bertentangan dengan nurani rakyat dan kepentingan nasionalnya.
Dan karena itulah, ia berdiri di persimpangan sejarah yang salah.