Tekan ESC untuk keluar

Piala Dunia U-17: Bersama Garuda (Part 2)

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan bahwa Piala Dunia U-17 adalah panggung untuk “menampilkan talenta muda.”

Jadi fokusnya tidak sekadar medali, tetapi lebih pada memberikan kesempatan bagi para pemain muda kita untuk bersinar, membangun kepercayaan diri, dan berkembang. Dengan kata lain, YOUTH DEVELOPMENT.

Sehingga, salah satu indikator kesuksesan adalah seberapa banyak pemain yang bermain di Piala Dunia U-17 akhirnya bisa menembus timnas senior.

Di Amerika, misalnya, kurang dari 30% pemain Piala Dunia U-17 bisa tembus timnas senior di Piala Dunia senior. Mungkin, hemat saya, kalau 50% pemain kita bisa debut di timnas senior itu adalah kesuksesan.

Selain itu, Piala Dunia U-17 adalah salah satu cara FIFA mendorong klub-klub untuk fokus pada pengembangan pemain muda. Dan mendorong Federasi untuk menyelenggarakan kompetisi usia dini sebanyak mungkin.

Oleh karena itu, tak aneh bila setelah tahun 2025, Piala Dunia U-17 akan digelar setiap tahun—tidak lagi dua tahun sekali. Semoga saja dalam edisi selanjutnya kita bisa ikut lagi lewat jalur kualifikasi.

Menyongsong debut timnas U-17 di Piala Dunia, mari kita ucapkan selamat dan sukses kepada PSSI, tim kepelatihan, para pemain, dan semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan mimpi besar ini.

Dengan semangat hari Pahlawan, semoga semangat tim Garuda Nawasena semakin membara

Kita Garuda. Forever.

@hamdan.hamedan on Instagram
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩
Semoga analogi sederhana ini dapat diterima. 

Bahwa mobil timnas sedang melaju kencang, biarkan ia sampai pada top speed-nya di gigi 5. 

Jangan sampai baru di gigi 3, langsung ditarik rem tangan mendadak. Sehingga terpental atau bahkan gagal sampai di finish line di posisi terhormat. 

Setelah berakhir di finish line, barulah kita apresiasi dan evaluasi bersama untuk perbaikan. 

Semoga dengan demikian, tercapai semua apa yang kita cita-citakan: Garura terbang menuju Piala Dunia. Aamiin YRA 🤲.