Tekan ESC untuk keluar

PUNYA 1000 PROVINSI PUN AKAN HILANG

Alkisah di negeri Cina beberapa abad yang lalu, ada seorang kriminal besar kabur dari satu kerajaan dan meminta suaka ke kerajaan lain.
Beruntung bagi si kriminal besar, raja negeri tetangga berkenan menerima permohonan suakanya entah apa alasannya.
Raja negeri asal kriminal itu pun mengirim diplomatnya untuk meminta agar buronan itu diekstradisi (dikembalikan) ke negeri asal untuk diadili.
“Yang Mulia,” ucap sang diplomat. “Si buron ini banyak membuat kejahatan di negeri kami bahkan membawa kekayaan dari negeri kami. Kami mohon Yang Mulia berkenan mengembalikan kriminal ini untuk diadili. Sebagai imbalan, kami akan menghadiahkan sekotak tael emas untuk Yang Mulia.”
Namun, raja tetangga menolak dan menyuruh diplomat itu pulang.
Satu bulan kemudian, diplomat itu datang kembali dengan tawaran yang lebih fantastis.
“Jika Yang Mulia berkenan mengembalikan kriminal ini, maka kami dengan senang hati akan menghadiahkan puluhan kotak berisi tael emas dan permata untuk Yang Mulia.”
Lagi-lagi raja tetangga menolak.
Satu bulan kemudian, diplomat itu datang kembali dengan tawaran yang lebih fantastis lagi.
“Jika Yang Mulia berkenan mengembalikan kriminal ini, maka kami dengan senang hati akan menghadiahkan satu provinsi kami untuk Yang Mulia.”
“Satu provinsi?” ucap sang raja tetangga kaget. “Aku tak mengerti mengapa rajamu rela menukar satu provinsi untuk satu buronan.”
“Begini, Yang Mulia,” sang diplomat memulai penjelasannya. “Ini masalah penegakkan hukum. Sebab memiliki 1000 provinsi sekalipun, kalau hukum tidak bisa ditegakkan, niscaya akan bubar semua provinsi itu.”
*Kisah ini diambil dari salah satu bukunya Wang Xuanming, tapi saya lupa yang mana. Maklum kurang kopi.
@hamdan.hamedan on Instagram
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩
Semoga analogi sederhana ini dapat diterima. 

Bahwa mobil timnas sedang melaju kencang, biarkan ia sampai pada top speed-nya di gigi 5. 

Jangan sampai baru di gigi 3, langsung ditarik rem tangan mendadak. Sehingga terpental atau bahkan gagal sampai di finish line di posisi terhormat. 

Setelah berakhir di finish line, barulah kita apresiasi dan evaluasi bersama untuk perbaikan. 

Semoga dengan demikian, tercapai semua apa yang kita cita-citakan: Garura terbang menuju Piala Dunia. Aamiin YRA 🤲.