Setelah paus yang baru terpilih dalam konklaf, ia harus berjalan menuju sebuah ruangan di mana jubah kebesaran paus telah menantinya.
Ruangan itu dikenal sebagai ruang air mata. Di sana, paus yang baru terpilih lazimnya berurai air mata menyadari begitu dahsyat misi yang kini ia emban.
Sebab kekuasaan itu adalah pengabdian, bukan kesempatan.