Tekan ESC untuk keluar

Sambut Ramadan, Aplikasi KESAN Luncurkan Program Pesantren Digital

Tingginya animo masyarakat untuk belajar agama Islam terutama saat Ramadan serta masih terbatasnya mobilitas selama pandemi, menginspirasi aplikasi KESAN untuk meluncurkan program barunya: Pesantren Digital Ramadan.

Resmi diluncurkan pada Kamis (31/3/2022), Pesantren Digital Ramadan memudahkan pengguna belajar agama Islam lewat aplikasi KESAN. Para peserta yang mendaftar melalui aplikasi akan mendapat ragam buku Islami digital, kajian rutin online, tabligh akbar online, hingga ujian pemahaman akhir guna mendapat sertifikat.

Chief Executive Officer (CEO) Aplikasi KESAN Hamdan Hamedan menjelaskan, program ini terinspirasi semakin besarnya minat umat Islam dalam mendalami agamanya di bulan Ramadan.

“Umat semakin bersemangat mendalami Islam selama Ramadan. Kami pun senang menyajikan program ini secara gratis melalui aplikasi KESAN guna memberi manfaat yang luas. Terbuki, baru beberapa jam saja yang mendaftar sudah hampir 1000 orang,” ujarnya.

Ramadan Berkesan

Aplikasi KESAN juga menyiapkan ragam fitur guna menunjang ibadah umat Islam di bulan Ramadan.

“Selain ada fitur Al-Qur’an lengkap dengan tafsir serta tajwid warna, KESAN juga menyiapkan jadwal salat, arah kiblat, ribuan buku Islami, tanya jawab Islami online, kumpulan doa dan zikir Ramadan. Ada pula artikel Islami harian yang membahas fikih seputar Ramadan,” pungkas Hamdan.

Telah Publikasikan di : indopos.co.id

@hamdan.hamedan on Instagram
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩
Semoga analogi sederhana ini dapat diterima. 

Bahwa mobil timnas sedang melaju kencang, biarkan ia sampai pada top speed-nya di gigi 5. 

Jangan sampai baru di gigi 3, langsung ditarik rem tangan mendadak. Sehingga terpental atau bahkan gagal sampai di finish line di posisi terhormat. 

Setelah berakhir di finish line, barulah kita apresiasi dan evaluasi bersama untuk perbaikan. 

Semoga dengan demikian, tercapai semua apa yang kita cita-citakan: Garura terbang menuju Piala Dunia. Aamiin YRA 🤲.