Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika Allah menginginkan kebaikan untuk hamba-Nya, maka Dia akan memaniskannya dengan madu.”
Para sahabat pun bertanya, “Apa yang dimaksud dengan memaniskan dengan madu, ya Rasulullah?”
Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah mengizinkan sang hamba untuk berbuat amal baik (yang disukainya) sebelum kematiannya lalu Allah mencabut nyawa sang hamba dalam keadaan itu.” (HR. Ahmad no. 17784; sahih).
—
Saking cintanya Allah terhadap hamba-Nya, maka Allah kasih kesempatan bagi seorang hamba mengamalkan amal yang ia sukai selama hidupnya, lalu mencabut nyawanya saat ia dalam kondisi demikian.
Agar apa?
Agar sang hamba menghadap Rabb-Nya sebagai ahli ibadah.
Ada yang ahli shalat, Allah panggil sang hamba saat shalat—seperti yang terjadi kemarin di Balikpapan.
Ada yang ahli Quran, Allah panggil sang hamba saat ngaji Quran—seperti yang terjadi tahun lalu di Jakarta Selatan.
Ada yang ahli shalawat, Allah panggil sang hamba saat shalawatan—seperti yang terjadi di Batam beberapa tahun silam.
Dan ada yang ahli maksiat, Allah panggil sang hamba saat ….
Dan kita? Bagaimana Allah akan memanggil kita?
Semoga Allah memanggil kita saat lidah kita basah dalam zikir kepada-Nya.
Amalan yang paling Allah cintai adalah seseorang meninggal sedang lidahnya basah dalam berzikir kepada-Nya (HR. Ibnu Hibban no. 2769).