Tekan ESC untuk keluar

Luca Antonini: Kiat Pemain Muda

“Saya bukanlah pemain yang special. Bahkan boleh dikatakan saya adalah pemain dengan kemampuan rata-rata,” kata Luca Antonini mengejutkan saya.

Bagaimana saya tidak terkejut?

Lawan bicara saya adalah mantan pemain AC Milan, salah satu klub terbesar di dunia, dan juga juara Serie A saat dibesut oleh Massimiliano Allegri. Terus terang, saya hormat dengan sikap Luca yang rendah hati.

Luca menjelaskan AC Milan saat itu bertabur bintang dari mulai Nesta, Thiago Silva, Seedorf, Ibrahimovic, Pirlo, hingga Robinho.

“Lalu bagaimana kamu memposisikan diri hingga berhasil bermain konsisten?” tanya saya.

“Setiap klub butuh pemain yang selalu memberikan yang terbaik di latihan, siap untuk mendengarkan dan mematuhi instruksi pelatih, serta siap untuk digunakan kapanpun dan di posisi manapun tanpa drama. Itulah yang saya lakukan.”

Kesimpulannya: dedikasi, versatility, dan profesionalisme.

“Sebagai jebolan akademi lalu masuk ke tim senior AC Milan, kamu tentunya telah bermain dengan banyak pemain spesial di @acmilan dan di klub lain, siapa pemain terbaik yang pernah menjadi kawan setimmu?” tanya saya.

“Kaka. @kaka adalah pemain spesial yang memiliki kemampuan teknikal, kecepatan, dan football IQ tingkat tinggi,” jawab Luca.

“Terakhir, ada saran dari kamu bagi pemain muda, terutama dari Indonesia, yang ingin bermain di liga-liga kompetitif seperti Serie A?”

“Untuk menembus Serie A dan liga-liga kompetitif lainnya, perlu pengorbanan dan kerja keras. Karena kompetisinya dengan seluruh pemain terbaik di seluruh dunia.”

“Untuk itu, sepakbola harus menjadi prioritas utamamu. Bahkan, kalau boleh saya katakan, kamu harus fokus dan mencintai sepakbola lebih dari yang lain. Bukan ketenaran, bukan media sosial. Bukan hal-hal lain di luar sepakbola.”

“Saya beri contoh: saat saya di AC Milan, saya datang ke latihan lebih awal dari pemain lain, lalu latihan sekeras mungkin, lalu melakukan sesi latihan tambahan usai latihan utama. Saya melakukan apa pun agar saya dapat bertahan dan dipercaya oleh pelatih di klub sebesar AC Milan,” pungkas @officialanto_77

Pemirsa, itulah kiat menembus @seriea . Kita rehat sejenak.

@hamdan.hamedan on Instagram
ARAN DAN SUARANYA

Di tanah jauh, Aran memimpin negara,
Ikhtiar ubah nasib rakyat dengan kerja dan karya,
Namun suara hanya mencari cela,
Menutup mata pada prestasi yang nyata.

Ia bangun negara, mereka sebut tipu daya,
Ia bantu rakyat tak berdaya, mereka bilang hanya sandiwara,
Tangan berupaya layani rakyat tanpa jeda,
Meski suara sibuk kerdilkan fakta.

Aran, tak goyah walau dihujat,
Tahu bahwa kebaikan tak bisa dilumat,
Sejarah dipatri dari karya dan niat,
Bukan dari suara yang dipenuhi syarat.

Waktu berlalu, celaan terkubur di tanah,
Kerja Aran tak luntur oleh fitnah,
Suara sumbang pun hilang, dilupakan dalam sunyi,
Sementara Aran dikenang hingga nanti.
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩