Tekan ESC untuk keluar

Madu dan Hadiah Kematian

Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika Allah menginginkan kebaikan untuk hamba-Nya, maka Dia akan memaniskannya dengan madu.”

Para sahabat pun bertanya, “Apa yang dimaksud dengan memaniskan dengan madu, ya Rasulullah?”

Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah mengizinkan sang hamba untuk berbuat amal baik (yang disukainya) sebelum kematiannya lalu Allah mencabut nyawa sang hamba dalam keadaan itu.” (HR. Ahmad no. 17784; sahih).

Saking cintanya Allah terhadap hamba-Nya, maka Allah kasih kesempatan bagi seorang hamba mengamalkan amal yang ia sukai selama hidupnya, lalu mencabut nyawanya saat ia dalam kondisi demikian.

Agar apa?

Agar sang hamba menghadap Rabb-Nya sebagai ahli ibadah.

Ada yang ahli shalat, Allah panggil sang hamba saat shalat—seperti yang terjadi kemarin di Balikpapan.

Ada yang ahli Quran, Allah panggil sang hamba saat ngaji Quran—seperti yang terjadi tahun lalu di Jakarta Selatan.

Ada yang ahli shalawat, Allah panggil sang hamba saat shalawatan—seperti yang terjadi di Batam beberapa tahun silam.

Dan ada yang ahli maksiat, Allah panggil sang hamba saat ….

Dan kita? Bagaimana Allah akan memanggil kita?

Semoga Allah memanggil kita saat lidah kita basah dalam zikir kepada-Nya.

Amalan yang paling Allah cintai adalah seseorang meninggal sedang lidahnya basah dalam berzikir kepada-Nya (HR. Ibnu Hibban no. 2769).

@hamdan.hamedan on Instagram
Sebagian yang saya sampaikan saat diwawancarai @sport77official bersama Bang @mamat_alkatiri dan Coach @riphanpradipta 

Fakta sejarah yang saat pertama kali saya mengetahuinya membuat saya tertegun sedih. 

#timnasionalindonesia #beritabola #pemaindiaspora #sty #sepakbola #sepakbolaindonesia #meeshilgers #timnassenior #shintaeyong #timnasday #pialadunia #sepakbolamenyatukankita #timnasjuara #timnasgaruda #pemaintimnas #timnasional #naturalisasi #timnassenior #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #bolaindonesia #hamdanhamedan #elianoreijnders #pemainketurunan #pssi #sepakbola #sepakbolaindonesia #timnas #timnassenior #ultrasindonesia
ARAN DAN SUARA

Di tanah jauh, Aran memimpin negara,
Ikhtiar ubah nasib rakyat dengan karya,
Namun suara hanya mencari cela,
Menutup mata pada prestasi nyata.

Ia bangun negara, suara sebut tipu daya,
Ia bantu rakyat tak berdaya, suara bilang hanya sandiwara,
Tangan Aran berupaya bekerja,
Meski suara sibuk kerdilkan fakta.

Aran, tak goyah walau dihujat,
Tahu bahwa kebaikan tak bisa dilumat,
Sejarah dipatri dari karya dan niat,
Bukan dari suara yang dipenuhi syarat.

Waktu berlalu, celaan terkubur di tanah,
Kerja Aran tak luntur oleh fitnah,
Suara sumbang hilang, dilupakan dalam sunyi,
Sementara Aran dikenang lestari.
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.