“Ternyata banyak juga ya atlet basket diaspora kita,” kata Sekjen Perbasi Ibu @nirmaladewi_nd dan Bapak @geedendeng saat berdiskusi di Kemenpora minggu lalu. “Bermanfaat sekali riset ini dan ada beberapa atlet potensial yang akan kami kaji lebih lanjut.”
Senang mendengar bahwa riset yang kami lakukan bermanfaat untuk cabang olahraga (cabor). Setidaknya, riset ini menjadi langkah awal dari cabor untuk mengeksplor potensi atlet diasporanya.
Sederhananya: Kemenpora hanya mendata dan mempresentasikan profil mereka, selanjutnya adalah diskresi cabor.
Kemenpora di bawah kepemimpinan Mas Men @ditoariotedjo , memang berupaya melakukan terobosan baru: mencoba mendata atlet diaspora potensial lintas cabor di seluruh dunia.
Faktanya, baru kali inilah riset sistematis terkait atlet diaspora dilakukan guna memanfaatkan potensi dahsyat mereka.
Riset tersebut tentunya tidak bergerak di ruang hampa. Tapi justru praktikal karena bisa langsung bermanfaat bagi cabor yang tertarik. Di sepakbola, contohnya, sudah terbukti.
Saya pun siap bersinergi dengan segenap cabor yang tertarik men-tap potensi atlet diaspora.
Perlu dipahami pula bahwa diaspora itu bukan serta-merta WNA. Sebagian dari mereka adalah WNI. Ada juga yang berkewarganegaraan ganda terbatas.
Saya percaya bahwa dengan menggabungkan keunggulan dari talenta dari dalam dan luar negeri, kita dapat menciptakan sinergi dan performa yang dahsyat di panggung olahraga dunia.