“Kalau sudah cukup ilmu dan pengalaman, pulang aja, Mas,” kata Pak @jokowi . “Ikut bangun Indonesia dalam kapasitas masing-masing.”
“Siap, Pak Presiden,” jawab saya singkat.
Baru saja saya berucap, “Saya dan istri ada rencana…”, tiba-tiba ada emak-emak yang menyelak, “Selfie yuk Pak Jokowi.”
Pak Jokowi hanya tertawa, sedangkan Paspemres spontan beraksi.
Sayang saya tak sempat melanjutkan.
Semoga suatu hari kami dapat kesempatan sowan ke beliau dan menjelaskan tentang karya bersama kami, @kesan_app , yang membantu umat Islam di Indonesia menjadi pribadi muslim yang berilmu, berwawasan luas, berdaulat secara religi dan ekonomi.
Meanwhile, izinkan kami mendoakan yang terbaik untuk Bapak dan keluarga.
اللَّهُـمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ وَأَطِلْ حَيَاتَهُ عَلَى طَاعَتِكَ وَأَصِحَّ جِسْمَهُ وَأحْسِنْ عَمَلَهُ وَاغْفِرْ لَهُ
Bukankah Fudhail bin ‘Iyadh pernah berkata:
لو أن لي دعوة مستجابة ما صيرتها الا في الامام
“Seandainya aku memiliki doa yang mustajab (dikabulkan), maka akan aku tujukan doa tersebut pada pemimpinku.”