Tekan ESC untuk keluar

ASEAN YOUTH INTERFAITH: MENUMBUHKAN BENIH PERDAMAIAN DALAM KERAGAMAN

“Acara interfaith ini betul-betul membuka mata saya,” renung Rishab Sharma, peserta dari Singapura. “Di sini, kita tidak hanya dipersiapkan menjadi partisipan, tetapi juga sebagai agen perubahan.”

Wilayah ASEAN, yang menjadi rumah bagi 666 juta manusia, melukiskan sebuah mozaik dinamis dari keragaman agama.

Indonesia, sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, berdiri berdampingan dengan pusat Buddha Theravada di Thailand dan Burma, serta mayoritas Katolik seperti di Timor-Leste dan Filipina.

Tujuan KEMENPORA menggelar acara interfaith antar pemuda ASEAN sederhana: 22 pemuda lintas agama dari 11 negara ASEAN dipertemukan. Lalu mereka dilatih berkolaborasi untuk menjadi agen perdamaian.

Seperti kata Albert Einstein, perdamaian abadi tidak akan bisa dicapai lewat kekerasan, tapi lewat pemahaman antar bangsa.

Para peserta pun diajak bertukar pikiran untuk memahami lebih dalam tentang keragaman dan persamaan yang ada.

Lebih dari itu, mereka diajak untuk bersama-sama membangun jembatan pengertian dan empati di tengah perbedaan.

Walhasil, mereka yang awalnya datang sebagai stranger (orang asing), pulang sebagai kawan dan mitra perdamaian—siap berkolaborasi menyebarkan pesan-pesan inklusif dan perdamaian.

@hamdan.hamedan on Instagram
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩
Semoga analogi sederhana ini dapat diterima. 

Bahwa mobil timnas sedang melaju kencang, biarkan ia sampai pada top speed-nya di gigi 5. 

Jangan sampai baru di gigi 3, langsung ditarik rem tangan mendadak. Sehingga terpental atau bahkan gagal sampai di finish line di posisi terhormat. 

Setelah berakhir di finish line, barulah kita apresiasi dan evaluasi bersama untuk perbaikan. 

Semoga dengan demikian, tercapai semua apa yang kita cita-citakan: Garura terbang menuju Piala Dunia. Aamiin YRA 🤲.