Tekan ESC untuk keluar

Diaspora Potensi yang Belum Optimal Digali

Sejak kongres pertama Diaspora Indonesia di Los Angeles 2012 silam, terminologi diaspora lambat laun masuk dalam kosakata publik Indonesia.

Tenaga Ahi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Bidang Diaspora dan Kepemudaan, Hamdan Hamedan mengatakan, diaspora dipandang sebagai potensi yang masih belum optimal digali. Padahal banyak dari mereka sudah dan siap berkontribusi untuk ibu pertiwi.

“Populasi mereka memang cukup besar, yaitu setara Provinsi Sulawesi Selatan atau 9 juta jiwa. Mereka pun tersebar di lebih dari 90 negara di dunia,” ujar Hamdan, dalam keterangannya, Sabtu (20/5/2023).

Dia menyebutkan, sebagian dari mereka ada yang berprofesi dan berpotensi menjadi atlet olahraga. Bahkan ada pula yang memang sudah terkenal hingga ke Indonesia karena prestasinya.

“Bapak Menpora @ditoariotedjo jeli melihat diaspora sebagai potensi harus cepat digali. Beliau menugaskan saya membidangi hal ini dan kepemudaan sebagai tim ahli,” kata Hamdan.

“Harus super sat-set dan berdampak nyata, arahan Pak Menteri. Saya pun menyanggupi,” sambungnya.

Oleh karena itu, dalam satu bulan ini dirinya akan menyerahkan data ratusan atlet diaspora dari berbagai macam cabang olahraga. Barangkali saja ada yang berpotensi membuat olahraga Indonesia lebih berprestasi, apalagi banyak juga yang Warga Negara Indonesia (WNI).

“Beberapa pelatih cabang olahraga juga telah mengontak saya untuk berdiskusi potensi diaspora. So this is a good sign,” sebutnya.

Jika tak ada aral, pekan depan, salah satu atlet muda sepakbola @cmargono akan datang ke Indonesia untuk mengurus wawancara kewarganegaraannya.

“Seperti kata Pak Menteri, memang harus super sat-set. Karena summer ini dia akan latihan dengan first-team panathinaikos,” tutur Hamdan.

Dalam kepemudaan, ia akan mengajak pemuda dan pemudi diaspora Indonesia datang ke Tanah Air untuk bergotong-royong dengan rekan sebayanya dalam mengatasi masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat.

“Semoga ide ‘Diaspora Bakti Negeri’ bisa diimplementasi, setidaknya dalam level olahraga dan kepemudaan. Mohon doa dan dukungannya. Sebab waktunya tak banyak, maka saatnya bergerak,” tegasnya.

Telah Dipublikasikan di : indopos.co.id

@hamdan.hamedan on Instagram
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩
Semoga analogi sederhana ini dapat diterima. 

Bahwa mobil timnas sedang melaju kencang, biarkan ia sampai pada top speed-nya di gigi 5. 

Jangan sampai baru di gigi 3, langsung ditarik rem tangan mendadak. Sehingga terpental atau bahkan gagal sampai di finish line di posisi terhormat. 

Setelah berakhir di finish line, barulah kita apresiasi dan evaluasi bersama untuk perbaikan. 

Semoga dengan demikian, tercapai semua apa yang kita cita-citakan: Garura terbang menuju Piala Dunia. Aamiin YRA 🤲.