Seseorang datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya, “Kapankah kiamat itu?”
Rasulullah ﷺ menjawab, “Apa yang telah kau persiapkan untuk itu?”
Orang itu lalu menjawab, “Shalat, puasa, dan sedekahku belumlah banyak dan sempurna, tapi aku cinta Allah dan Rasulnya.”
Rasulullah ﷺ tersenyum lalu berkata, “Engkau akan bersama yang kau cintai.”
Adalah Anas bin Malik ra. yang meriwayatkan kisah ini. Beliau adalah asisten pribadi sang Rasul.
Namun, Anas bin Malik ra. tidak cukup puas hanya mendampingi Rasulullah ﷺ di bumi saja. Saking cintanya, Anas ingin juga mendampingi Rasulullah ﷺ di surga nanti.
Begitu Anas mendengar ucapan Rasulullah ﷺ bahwa “Engkau akan bersama yang kau cintai,” berlinanglah air matanya dengan kebahagian.
“Tidak pernah ada ucapan yang membuat kami lebih bahagia daripada ucapan Rasulullah ﷺ ini,” curhat Anas. “Aku cinta Allah dan Rasul-Nya, dan Abu Bakar dan Umar, dan aku berharap dapat membersamai mereka meskipun amalku tak seperti mereka.”
Memang cinta sejati itu unik. Ia tak hanya “puas” untuk sehidup dan semati, tetapi juga se-akhirat nanti.
Rasulullah ﷺ memang sudah tiada dan tak hidup di tengah-tengah kita. Namun, kita berkesempatan membersamai penerusnya: para ulama. Hingga kita berharap kelak dikumpulkan bersama mereka dan keluarga kita di surga ‘Adn.
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ
“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘d [13]: 23).
Aamiin YRA.