Tekan ESC untuk keluar

Engkau Akan Bersama yang Kau Cintai

Seseorang datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya, “Kapankah kiamat itu?”

Rasulullah ﷺ menjawab, “Apa yang telah kau persiapkan untuk itu?”

Orang itu lalu menjawab, “Shalat, puasa, dan sedekahku belumlah banyak dan sempurna, tapi aku cinta Allah dan Rasulnya.”

Rasulullah ﷺ tersenyum lalu berkata, “Engkau akan bersama yang kau cintai.”

Adalah Anas bin Malik ra. yang meriwayatkan kisah ini. Beliau adalah asisten pribadi sang Rasul.

Namun, Anas bin Malik ra. tidak cukup puas hanya mendampingi Rasulullah ﷺ di bumi saja. Saking cintanya, Anas ingin juga mendampingi Rasulullah ﷺ di surga nanti.

Begitu Anas mendengar ucapan Rasulullah ﷺ bahwa “Engkau akan bersama yang kau cintai,” berlinanglah air matanya dengan kebahagian.

“Tidak pernah ada ucapan yang membuat kami lebih bahagia daripada ucapan Rasulullah ﷺ ini,” curhat Anas. “Aku cinta Allah dan Rasul-Nya, dan Abu Bakar dan Umar, dan aku berharap dapat membersamai mereka meskipun amalku tak seperti mereka.”

Memang cinta sejati itu unik. Ia tak hanya “puas” untuk sehidup dan semati, tetapi juga se-akhirat nanti.

Rasulullah ﷺ memang sudah tiada dan tak hidup di tengah-tengah kita. Namun, kita berkesempatan membersamai penerusnya: para ulama. Hingga kita berharap kelak dikumpulkan bersama mereka dan keluarga kita di surga ‘Adn.

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ

“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘d [13]: 23).

Aamiin YRA.

@hamdan.hamedan on Instagram
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩