Firaun itu bukanlah nama orang.
Firaun itu adalah titel semacam raja atau–tepatnya–berarti “tokoh yang tinggal di istana”.
Maklum, di zaman itu yang bisa tinggal di istana ya cuma raja. Kalau sekarang kan sudah banyak “sultan”.
Firaun itu ada macam-macam.
Ada yang bernama Akhenaten yang menyembah hanya satu tuhan. Ada yang menyembah banyak tuhan. Ada pula yang mengaku tuhan.
Lalu kalau Firaun Nabi Musa itu yang mana sih?
Firaun zaman Nabi Musa kemungkinan itu Ramses II, Tuthmose II, atau lainnya–sejarawan dan ahli agama masih berdebat hingga saat ini.
Mantan profesor saya bernama Tom Logan, seorang Egyptologist, condong kepada Ramses III.
Tapi para ahli sepakat bahwa Firaun yang dimaksud dalam Kitab Suci itu hidup di Zaman New Kingdom, di mana mereka tidak lagi membangun piramid.
Pembangunan piramid hanya terjadi di Zaman Old Kingdom, yaitu kurang lebih 1000 tahun sebelum nabi Musa lahir.
Jadi kalau ada film yang menggambarkan Firaun zaman nabi Musa sedang fokus bikin piramid itu salah kaprah. Zaman itu mereka justru sibuk ekspansi.
Anyway, inilah wajah Ramses II yang direkonstruksi oleh AI.
Bayangkan, ngelihat orang ini lagi main lato-lato di pinggir jalan, lalu dia bertitah:
اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ
“Akulah Tuhanmu yang paling tinggi.” (QS. An-Naziat [79]: 24).
Pasti dia akan disoraki oleh netizen equivalent rakyat, “Ke laut aja deh lo.”
Eh bener, dia meninggalnya di laut.