Tekan ESC untuk keluar

Aku Jawab Panggilanmu, Aku Lakukan Sebisaku

Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ

Wahai orang-orang yang beriman, apabila (panggilan) untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah (QS. Al-Jumu’ah [62]: 9).

Murid Imam Syafii yang bernama Imam Al-Buwaiti pernah dipenjara oleh penguasa lalim.

Saat dia mendengar muazin mengumandangkan azan untuk shalat Jumat, Imam Al-Buwaiti lalu sebisa mungkin mandi dan bersiap untuk shalat Jumat.

Imam Al-Buwaiti lalu berjalan ke pintu penjara. Di sana, sipir penjara dengan kasar menyetopnya dan berkata, “Lah, kamu pikir kamu mau ke mana?”

“Menjawab panggilan Tuhanku,” kata sang imam.

Sipir penjara lalu mendorong Imam Al-Buwaiti untuk kembali ke selnya.

Di dalam remang-remang sel Imam Al-Buwaiti menangis lalu mengadu, “Wahai Tuhanku, aku menjawab panggilanmu tapi dia mencegahku.”

Rupanya episode ini berlangsung setiap Jumat. Imam Al-Buwaiti akan bersiap shalat Jumat lalu dia dipentung dan didorong oleh sipir penjara kembali ke selnya.

Pesan moral kisah ini adalah berupayalah beribadah (atau berbuat baik) dalam kondisi apa pun, semampu kita—walau nantinya ada yang menghalangi dan di dalam penjara sekalipun.

Allah Maha Tahu.

@hamdan.hamedan on Instagram
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩
Semoga analogi sederhana ini dapat diterima. 

Bahwa mobil timnas sedang melaju kencang, biarkan ia sampai pada top speed-nya di gigi 5. 

Jangan sampai baru di gigi 3, langsung ditarik rem tangan mendadak. Sehingga terpental atau bahkan gagal sampai di finish line di posisi terhormat. 

Setelah berakhir di finish line, barulah kita apresiasi dan evaluasi bersama untuk perbaikan. 

Semoga dengan demikian, tercapai semua apa yang kita cita-citakan: Garura terbang menuju Piala Dunia. Aamiin YRA 🤲.