“Alone we can do so little; together we can do so much.” – Helen Keller.
Hari ini, di tepi lapangan GOR Soemantri, saya merasakan kebenaran kata-kata tersebut. Bukanlah kekuatan individu, tapi kerjasama tim yang akan membawa sukses dalam permainan yang saya saksikan: Flag Football.
Diundang oleh Indonesian Flag Football Association (IFFA), saya melihat sekitar 50 atlet muda dari berbagai daerah di Indonesia, dari Jakarta, Bandung, hingga Blitar, berkumpul di Training Camp ini.
Mereka sedang berjuang, berlatih keras, dan mempersiapkan diri untuk Continental Game Championship (Asia & Oceania) di Kuala Lumpur.
Tim putra dan putri berusia 19 hingga 30 tahun ini bermain Flag Football, versi yang lebih aman dari American Football. Ketimbang men-tackle lawan, tackle diganti deflagging atau mencabut bendera pada lawan.
Tidak ada shoulder pads, helmet, atau peralatan berat lainnya. Mereka mengandakan agility, strategi, dan kerjasama tim, menjadikan Flag Football lebih dari permainanan fisik, tapi juga percaturan intelektual.
Flag Football kini sedang naik daun di seluruh dunia, dan tahun ini, untuk pertama kalinya, akan ada Continental Flag Football Championships di tiga benua: Amerika, Eropa, dan Asia & Oceania.
Dengan bangga, kita harus menyebutkan bahwa Indonesia diundang oleh IFAF untuk berpartisipasi.
Kepada segenap kawan-kawan di IFFA: Semoga sukses dengan training camp dan Continental Game Championship di Kuala Lumpur nanti.