“Terkadang ada kekalahan yang lebih gemilang daripada kemenangan,” ujar filsuf Prancis Montaigne.
Entah mengapa ucapan itu terbesit di benak saya usai laga timnas Indonesia vs. Argentina semalam.
Iya, betul timnas Indonesia memang kalah. Tapi perjuangan timnas “muda” melawan Juara Dunia Argentina mempesona.
Bukan sekadar bagaimana @asnawi_bhr membuat @garnacho7 frustrasi, tidak.
Bukan sekadar bagaimana trio @jordiamat5 , @rizkyridhoramadhani , dan @elkanbaggott “mengantongi” @juliaanalvarez , tidak bukan itu.
Tapi bagaimana skuat timnas yang rata-rata usianya masih muda (23.5 tahun) bisa tampil baik melawan tim terbaik di kolong langit.
Dan, yang terpenting, bagaimana potensi besar tim ini dalam waktu 3-4 tahun ke depan. Yaitu, saat mereka berada di usia puncak karir mereka (prime years).
Bagi saya, mereka hanya perlu terus bermain bersama sehingga lebih memahami pola permainan pelatih dan strengths/weaknesses masing-masing pemain.
Kemarin ada beberapa pemain, terutama @s.pattynama , yang baru beberapa hari saja bergabung. Sehingga perlu waktu beradaptasi, apalagi untuk melawan tim sekuat Argentina.
Apa pun itu, saya percaya masa depan gemilang menanti timnas Garuda. It is just a matter of time, so trust the process!