Pencelaan terhadap agama dan segala atributnya adalah perbuatan tidak terhormat kepada sesama manusia. Termasuk di dalamnya penghinaan yang ditujukan kepada Rasulullah ﷺ.
Penghinaan yang ditujukan kepada Rasulullah ﷺ, perkataan maupun perbuatan pada dasarnya dimulai dari pengabaian umat Islam sendiri terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Pengabaian ini dapat berupa lalai dari kewajiban, terjerumus ke dalam hal-hal yang dilarang (haram), juga menjadikan orang-orang non-muslim sebagai idola dan panutan utama.
Pengabaian ini membuka peluang bagi pihak tertentu untuk menyerang Rasulullah ﷺ, manusia terbaik yang pernah hidup di bumi.
Siapa pun yang beriman harus bangun dan menyadari bahwa mereka harus memilih antara Islam dan kekafiran, kebenaran dan kepalsuan, dan mereka harus dengan sepenuh hati menghadap kepada Allah.
Tanggapan terbaik untuk hal-hal ini adalah berpegang teguh pada sunnah Rasulullah ﷺ yang mulia, mendidik orang-orang tentang karakter dan sifat beliau, dan memperlakukan orang-orang yang gemar menista Nabi ﷺ seolah-olah mereka itu tidak ada tidak punya prestasi apa-apa karena itulah kenyataannya, sebagaimana Allah dan Rasul-Nya telah memberi tahu kita.
Apa yang kita lihat adalah tindakan kebodohan yang berasal dari kemarahan saat melihat cahaya agama Nabi ﷺ menyebar di tanah mereka dan di tempat lain. Ini adalah pemenuhan janji Allah bahwa Dia akan mengunggulkan agama Islam di atas agama lain:
هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai (QS. At-Taubah [9]: 33).
Kita harus berpegang teguh pada sunnah Rasulullah ﷺ, menghidupkannya kembali di antara kita sendiri, dan memungkinkan orang untuk menyaksikan ajaran dan karakter mulia beliau dalam setiap interaksi kita dengan mereka.
Hal ini akan menjadi kunci untuk menghilangkan kegelapan dan sarana untuk membela kebenaran dan membela Rasulullah ﷺ yang diutus dengan belas kasih oleh Tuhan yang Maha Pengasih.
Beliau ﷺ diutus untuk tujuan terbesar dan meninggalkan umat Islam di jalan yang paling jelas (jalan yang lurus).
Semoga Allah mengizinkan kita untuk mengikuti Rasul-Nya dengan sempurna, mencintainya secara mutlak, dan mendukung misinya ﷺ, dan memungkinkan kita untuk meninggal dalam keadaan beriman kepada Allah dan Nabi-Nya, serta diizinkan untuk menemani beliau ﷺ di surga nanti.
اللَّهُـمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا لَا يَرْتَدُّ وَنَعِيمًا لَا يَنْفَدُ وَمُرَافَقَةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keimanan yang tidak membimbangkan, kenikmatan yang tidak ada habis-habisnya, dan menemani nabi-Mu Muhammad ﷺ di surga tertinggi yang abadi (HR. Ahmad no. 4035).