Tekan ESC untuk keluar

Indonesia Sukses Raih Gelar Juara FIFAe World Cup 2024 dalam Kategori Football Manager

Jakarta – Indonesia mencatatkan prestasi gemilang di kancah eSports dunia dengan memenangkan ajang FIFAe World Cup 2024 untuk kategori Football Manager. Pada Minggu malam, 1 September 2024, tim Indonesia yang dipimpin oleh Ichsan Rahmat Taufiq sebagai manajer dan Budi Muhamad Manar Hidayat sebagai asisten berhasil menundukkan wakil Jerman dalam laga final yang menegangkan. Kemenangan ini menjadi bukti kemampuan Indonesia di dunia eSports, khususnya dalam permainan Football Manager, sebuah game yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia.

“Sudah pasti menang sih, King Indo nih bos senggol dong,” ujar Ichsan dengan penuh semangat setelah pertandingan berakhir, menunjukkan kepercayaan dirinya sejak awal.

Budi, sebagai asisten manajer, menambahkan detail taktis di balik kemenangan tersebut.

“Kita bermain attacking, yang paling penting adalah opposite instruction. Jadi setiap players yang membahayakan kita jaga dan tackling,” tutup Budi, menggambarkan pendekatan strategi yang membawa mereka meraih kemenangan.

Popularitas Football Manager di Indonesia

Football Manager, yang dikembangkan oleh Sports Interactive dan diterbitkan oleh Sega, adalah game simulasi manajemen sepak bola yang telah memikat jutaan penggemar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2004, game ini memberikan pengalaman yang unik bagi pemain untuk merasakan peran sebagai manajer tim sepak bola profesional.

Dalam permainan ini, pemain bertanggung jawab atas semua aspek manajemen klub, mulai dari strategi permainan hingga pengelolaan keuangan. Tidak seperti game sepak bola biasa, Football Manager menempatkan pemain di kursi manajer, di mana mereka harus membuat keputusan strategis yang akan mempengaruhi jalannya musim. Mulai dari memilih formasi terbaik, mengatur taktik, hingga melakukan transfer pemain, semua aspek ini menjadi tanggung jawab pemain.

Keberhasilan tim Indonesia di ajang FIFAe World Cup 2024 juga mencerminkan besarnya komunitas penggemar Football Manager di Tanah Air. Tidak hanya sekadar permainan, Football Manager telah menjadi bagian penting dari budaya sepak bola di Indonesia, di mana para penggemar tidak hanya menikmati aksi di lapangan, tetapi juga menyukai tantangan menjadi manajer tim.

Sejarah Panjang Football Manager

Cerita di balik kesuksesan Football Manager dimulai jauh sebelum game ini dikenal dengan nama tersebut. Pada tahun 1992, dua bersaudara asal Inggris, Paul dan Oliver Collyer, menciptakan sebuah game bernama Championship Manager. Game ini merupakan pionir dalam genre simulasi manajemen sepak bola, menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan taktik, strategi, dan manajemen klub.

Championship Manager dengan cepat menjadi populer di kalangan penggemar sepak bola karena kemampuannya untuk menawarkan realisme dan kompleksitas yang belum pernah ada sebelumnya. Game ini berkembang pesat sepanjang tahun 1990-an dan awal 2000-an, dengan setiap iterasi menawarkan fitur-fitur baru yang semakin meningkatkan pengalaman bermain.

Namun, pada tahun 2003, terjadi perselisihan antara Sports Interactive, studio pengembang yang didirikan oleh Paul dan Oliver Collyer, dengan Eidos Interactive, penerbit yang telah bekerja sama dengan mereka sejak awal. Perselisihan ini berujung pada pecahnya kemitraan antara kedua pihak, di mana Sports Interactive kehilangan hak atas nama “Championship Manager,” tetapi tetap mempertahankan kode sumber dan database pemain yang telah mereka kembangkan.

Situasi ini membawa lahirnya Football Manager pada tahun 2004, setelah Sports Interactive menjalin kerja sama dengan Sega. Meski menggunakan nama baru, Football Manager tetap mempertahankan esensi dari Championship Manager, bahkan menawarkan pengalaman yang lebih baik dengan berbagai peningkatan.

Football Manager: Sebuah Fenomena Global

Football Manager 2005, edisi pertama dari seri ini, langsung mendapatkan sambutan positif dari penggemar dan kritikus. Game ini menghadirkan antarmuka yang lebih modern, sistem pencarian bakat yang lebih baik, dan database pemain yang lebih lengkap. Penggemar Championship Manager pun dengan cepat beralih ke Football Manager, mengakui bahwa game ini membawa warisan Championship Manager dengan cara yang lebih segar dan inovatif.

Sejak saat itu, Football Manager terus berkembang menjadi salah satu game simulasi manajemen sepak bola paling populer di dunia. Game ini tidak hanya dinikmati oleh penggemar sepak bola biasa, tetapi juga digunakan oleh para profesional di dunia sepak bola, termasuk manajer klub dan pemandu bakat. Mereka memanfaatkan Football Manager sebagai alat untuk mengidentifikasi talenta muda dan mengevaluasi potensi pemain.

Keberhasilan Football Manager tidak hanya didorong oleh popularitas game itu sendiri, tetapi juga oleh komunitas penggemar yang sangat antusias. Di Indonesia, komunitas Football Manager terus berkembang, dengan berbagai turnamen dan acara yang diadakan secara rutin. Game ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya sepak bola di Indonesia, di mana para penggemar bisa merasakan sensasi menjadi manajer sepak bola yang sesungguhnya.

Keberhasilan tim Indonesia di FIFAe World Cup 2024 merupakan cerminan dari dedikasi dan keterampilan dalam dunia eSports. Dengan popularitas yang terus meningkat, baik Football Manager maupun eSports secara umum, Indonesia siap untuk terus mengukir prestasi di kancah internasional. Melalui Football Manager, para penggemar tidak hanya menikmati hiburan, tetapi juga belajar tentang strategi, taktik, dan manajemen klub sepak bola, yang semuanya dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

@hamdan.hamedan on Instagram
MULIA DENGAN REZEKI HALAL

Dalam suatu riwayat, Rasulullah ﷺ memuji lelaki yang rela bersusah payah menggotong kayu bakar lalu menjualnya (HR. Bukhari no. 1471).

Mengapa Rasulullah ﷺ memujinya?

Karena bekerja, sesederhana apa pun, itu lebih mulia daripada mengemis pada manusia. 

Karena lelaki itu mencari nafkah yang halal dengan tangannya untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

Dan tidak ada nafkah yang lebih baik ketimbang yang diupayakan oleh jerih payah tangan sendiri (HR. Bukhari no. 2072).

Siapapun kamu, penjual kayu bakar atau pedagang es teh, kamu mulia di mata Allah—walau mata manusia sering kali terlalu silau untuk melihatnya.
PERÓN DAN PEKERJA ARGENTINA

Kalau ada satu hal yang begitu dekat di hati menteri pekerja dan kemudian presiden Argentina Juan Perón adalah kesejahteraan para pekerja.

Bagi Perón, harga diri seseorang (dan bangsa) ada pada pekerjaannya. 

Dengan bekerja, seseorang mampu memajukan bangsanya, menafkahi keluarga tercintanya, sehingga ia “gagah” dan “bermartabat” sebagai manusia.

Karenanya, ketika terpilih pada 1946, Perón menjadikan kesejahteraan pekerja sebagai prioritas. Di tengah tantangan ekonomi dan keterbatasan fiskal, ia “berani”  meningkatkan upah pekerja.

Salah satu kebijakannya yang monumental adalah aguinaldo, bonus tahunan setara satu bulan gaji, yang membawa kelegaan finansial bagi jutaan pekerja Argentina.

Namun, ambisi Perón meningkatkan upah hingga 35% dalam waktu singkat membawa konsekuensi berat. Defisit fiskal mendorong pemerintah mencetak uang, memicu inflasi, dan akhirnya melemahkan daya beli masyarakat.

Kisah Perón adalah pelajaran abadi: perjuangan untuk kesejahteraan membutuhkan semangat, tapi juga kehati-hatian. Dan perjuangan itu memang butuh kesabaran untuk berprogres secara bertahap.

Meski tidak sempurna, ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju keadilan sosial (justicialismo) adalah kemenangan yang layak diapresiasi.

Sejarah mengingatkan kita, kebijakan yang gradual dan terukur sering kali lebih berkelanjutan untuk masa depan bangsa. 

Sehingga saya percaya keputusan Presiden @prabowo untuk meningkatkan upah minimum nasional (UMN) satu digit (6,5%) ketimbang permintaan dua digit (10%) sudah tepat. Langkah ini tak hanya bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan pekerja, tapi juga kecermatan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Sejahtera pekerjanya, maju negaranya. Semoga.
Presiden Prabowo: Kunjungan ke Luar Negeri untuk Kemajuan Negeri

Presiden Prabowo Subianto baru saja menyelesaikan lawatan internasional pertamanya.

Melintasi lebih dari 45 ribu kilometer dalam 16 hari, beliau berdiplomasi dengan para pemimpin dunia di Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris, dan Uni Emirat Arab.

Kunjungan ini bukan sekadar perjalanan diplomatik, tetapi sebuah upaya untuk kemajuan negeri. Beliau pun pulang membawa “oleh-oleh” untuk bangsanya 🇮🇩:

✅ Komitmen Investasi $18,57 Miliar (~ Rp 294 T)* : Meliputi energi terbarukan, teknologi, dan industrialisasi yang akan mempercepat transformasi ekonomi bangsa, termasuk proyek penangkapan dan pemanfaatan karbon untuk mendukung transisi energi hijau.

✅ Perdagangan: Melalui CEPA dengan Uni Emirat Arab, perdagangan nonmigas diharapkan terus tumbuh dan mencapai $10 miliar.

✅ Diplomasi Strategis: Bertemu para pemimpin dunia seperti Joe Biden, Xi Jinping, Emmanuel Macron, Justin Trudeau, dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. 

Dalam pertemuannya dengan Guterres, Presiden Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap perdamaian dunia dan komitmen terhadap perjuangan P*lest*na. 

Bahkan beliau menyatakan, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian, jika dibutuhkan.

Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, siap tampil di GARDA TERDEPAN pergaulan dan perdamaian dunia. 

Welcome home, Mr. President @prabowo . 🌍🇮🇩

*Angka ini hampir dua kali lipat anggaran pertahanan Indonesia (Rp 165 T)
KAPTEN DAN PELATIH SATU NAFAS = SUKSES 

Jose Mourinho bercerita bahwa dia pernah mempunyai kapten hebat di FC Porto. Jorge Costa namanya. 

Saat kondisi kurang ideal, Costa pernah minta izin kepada Mourinho untuk “berbicara” lebih dulu kepada para pemain di ruang ganti sebelum sang pelatih masuk. 

Mourinho pun setuju. 

Hasilnya luar biasa: para pemain langsung terbakar semangat, dan Porto pun keluar sebagai pemenang. 

Bahkan mereka akhirnya sampai mencetak sejarah juara Piala Champions. 

Itulah harmoni antara kapten dan pelatih yang hebat—dua jiwa yang seirama, bekerja sama demi kejayaan tim. 

Kombinasi seperti ini adalah kunci sukses dalam sepakbola, dan lazim ditemukan di tim-tim yang serius mau sukses. 

Yuk, kita bersama-sama mengedukasi tentang pentingnya sinergi antara kapten dan pelatih—bukan mencari hal-hal yang tak substansial, apalagi hanya demi sensasi dan klik semata. 

Trust me, you can do better next time 😊.

P.S. Oh ya, Jorge Costa itu posisinya bek. Jadi mengingatkanku kepada siapa ya? 😎
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
This error message is only visible to WordPress admins
Error: Access Token is not valid or has expired. Feed will not update.