Tekan ESC untuk keluar

Lubang Sendiri: Fiksi

Selepas Magrib, seorang kepala desa (Kades) cek-cok dengan istrinya. Di tengah luapan emosinya, ia melempar kendi ke kepala istrinya hingga tewas.

Si Kades betul-betul menyesal, tak ada niat sebetulnya ia membunuh istrinya. Namun apa daya nasi sudah menjadi bubur.

Tak mau dipenjara, apalagi kehilangan posisinya, si Kades pun cari cara agar selamat. Ia lalu curhat pada sekretarisnya yang sama liciknya.

“Ada solusinya, Pak Kades,” ujar sekretaris desa (Sekdes) membisiki atasannya.

“Bagaimana?” tanya Pak Kades lirih.

“Cari remaja laki-laki, ajak ke rumah Bapak, lalu bunuh remaja itu di sebelah istri Bapak. Jadi seolah-olah Bapak memergoki mereka selingkuh, lalu mereka hendak membunuh Bapak karena ketahuan, tapi justru Bapak yang berhasil membela diri dan mereka yang tewas,” ujar Sekdes sambil tersenyum.

Malam itu juga, si Kades keliling kampung untuk mencari remaja laki-laki yang sedang sendirian nongkrong di jalan. Diajaknya remaja itu pulang dengan dalih dikasih makan dan rokok.

Setibanya di rumah, si remaja langsung dibunuh dan ditempatkan di sebelah jenazah istri Kades. Seisi kamar pun sengaja diobrak-abrik seolah-olah terjadi perkelahian maut.

Keesokan harinya beredar luas isu perselingkuhan ke seantero kampung. Begitu pula kabar dua sejoli yang tewas saat cinta terlarangnya tersingkap.

Sekdes pun bersiap melayat ke rumah atasannya. Ia lalu memanggil anak laki-lakinya untuk ikut bersamanya. Tapi sepertinya anak laki-lakinya belum juga pulang sejak semalam.

Sekdes pun berangkat seorang diri ke rumah Kades. Betapa kagetnya, saat si Sekdes mendapati anak laki-lakinya sendiri yang terbaring tanpa nyawa di rumah Pak Kades.

Seperti sarannya sendiri, remaja itu ditempatkan setengah telanjang persis di sebelah jenazah istri Pak Kades.

Sekdes menjerit. Ia menjadi orang yang paling histeris di rumah Kades lebih dari keluarga Pak Kades.

Orang-orang tak tahu bahwa si Sekdes menangis dilematis: membongkar pembunuhan sama saja mengakui perannya sendiri, sementara tidak membongkar, berarti anak laki-lakinya mati sia-sia oleh ide liciknya sendiri.

~ He who digs a pit for others falls in himself (dia yang menggali lubang untuk orang lain, akan terperosok di lubangnya sendiri).

@hamdan.hamedan on Instagram
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
KEMENANGAN KOLEKTIF 

Garuda terbang tinggi di langit luas,
Menggapai mimpi dengan semangat yang jelas.
Setiap umpan dan setiap gol yang tercipta,
Adalah hasil kerja keras bersama.

Di lapangan hijau mereka berjuang,
Dengan hati yang berani dan jiwa yang lapang.
Kemenangan ini milik kita: Indonesia,
Sebab kala Garuda berkibar, harumlah bangsa. 🇮🇩

Terima kasih, Tim Garuda. 
Lagi dan lagi, kau buat kami menangis bahagia 🦅❤️
Timnas Indonesia sedang berpacu menuju mimpi besar — menembus Piala Dunia. 

Dengan dukungan dan semangat dari seluruh rakyat, serta perhatian besar dari Bapak Presiden @prabowo , semoga mimpi besar kita semua tercapai dan Garuda bisa berkibar di panggung dunia. 

Bersama, kita bisa! Aamiin YRA 🤲🦅🇮🇩🔥

#timnasionalindonesia #beritabola #pemaindiaspora #sty #sepakbola #sepakbolaindonesia #pialadunia #garudamuda #shintaeyong #timnasday #pialadunia #sepakbolamenyatukankita #timnasjuara #timnasgaruda #pemaintimnas #timnasional #prabowo #timnassenior #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #bolaindonesia #hamdanhamedan #kualifikasipialadunia #pemainketurunan #pssi #sepakbola #sepakbolaindonesia #timnas #timnassenior #prabowosubianto
SUN TZU (DAN PRESIDEN)

Ahli strategi Sun Tzu pernah diminta oleh Raja Helu untuk mendidik kedisiplinan dan keteraturan di lingkungan istana. Sang ahli strategi pun menyanggupi.

Sun Tzu lalu memberi instruksi yang jelas: ketika drum dipukul, seluruh pegawai harus bergerak menuju arah yang ditentukan—kiri, kanan, maju, atau mundur.

Rupanya ada beberapa pegawai yang mengabaikan. Sun Tzu pun mengingatkan lagi dengan jelas agar mereka mengikuti arahan, tapi lagi-lagi sebagian pegawai lancang mengabaikan.

Sun Tzu lalu berkata, “Jika instruksi dari atasan tidak jelas, maka kesalahan ada pada atasan. Tapi jika instruksi dari atasan sudah jelas dan tetap tak diikuti, maka kesalahan ada pada bawahan.”

Dengan itu, Sun Tzu langsung memerintahkan pegawai yang mengabaikan instruksinya untuk dihukum.

Menariknya, ketika Sun Tzu memukul drum kembali, seluruh pegawai kini langsung mengikutinya dengan baik.

Dengan ketegasan itu, Sun Tzu mengajarkan bahwa kepatuhan terhadap perintah yang jelas dan baik (righteous) bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Hari ini, Bapak Presiden @prabowo mengikuti prinsip serupa. Beliau telah menggariskan arah yang jelas dan baik: tak ada toleransi untuk penyelundupan, narkoba, korupsi, dan judi.

Ini bukan sekadar arahan; ini adalah panggilan untuk bergerak bersama guna melindungi bangsa kita dari kanker yang menggerogoti.

Arahan ini tak perlu ditafsirkan lagi, hanya perlu diimplementasi—untuk Indonesia yang maju dan lestari.