Tekan ESC untuk keluar

Optimalkan Diaspora Indonesia, Hamdan: Perlu Database Manajemen Talenta Diaspora

DIASPORA merupakan istilah yang memiliki arti mendalam bagi sebuah bangsa. Tidak hanya sekadar sekumpulan individu yang tinggal di luar negeri, diaspora merupakan potensi besar yang perlu dimanfaatkan dengan baik oleh setiap bangsa. Pentingnya kesadaran akan peran diaspora dalam pembangunan dan diplomasi sangatlah krusial.

Diaspora Indonesia, secara sederhana, dapat didefinisikan sebagai orang Indonesia yang tinggal di luar negeri. Menurut Perpres Nomor 76 Tahun 2017, ada 3 (tiga) kelompok yang dapat dikategorikan sebagai diaspora, yaitu Warga Negara Indonesia (WNI), mantan WNI, dan keturunan dari WNI atau mantan WNI.

Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri tahun 2022, terdapat sekitar 9 juta diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara. Angka ini menunjukkan besarnya jumlah dan potensi yang dimiliki oleh diaspora untuk berkontribusi bagi pembangunan dan kepentingan nasional. Mereka dapat menjadi agen yang mengadvokasi isu-isu Indonesia di lembaga-lembaga internasional serta advokator yang mengenalkan isu-isu internasional ke Indonesia.

Hamdan Hamedan, tenaga ahli di Kementerian Pemuda dan Olahraga, menekankan pentingnya peran diaspora dalam diplomasi Indonesia. Mereka merupakan sumber kekuatan Indonesia.

Namun, dia juga menekankan bahwa masih terdapat kendala dalam optimalisasi penggunaan dan pengelolaan diaspora oleh berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, perlu adanya dorongan dan upaya untuk mengoptimalkan potensi diaspora agar dapat memberikan kontribusi maksimal bagi bangsa dan negara.

“Optimasi elemen diaspora Indonesia dapat dimulai dengan pembuatan database manajemen talenta diaspora Indonesia,” kata Hamdan.

Menurut dia, database tersebut dapat difungsikan untuk beberapa hal. Pertama, database tersebut dapat mengidentifikasi mitra diaspora Indonesia yang dapat mendukung strategi diplomasi Indonesia.

Kedua, database tersebut juga mencatat organisasi-organisasi diaspora yang beragam dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama dengan organisasi-organisasi diaspora Indonesia tersebut sejalan dengan kebutuhan dan kepentingan nasional.

Ketiga, keberadaan database tersebut akan memberikan ruang bagi pemuda dan diaspora Indonesia untuk berkarir di lembaga-lembaga internasional, sehingga suatu saat mereka dapat memimpin lembaga tersebut dan mewakili Indonesia secara lebih kuat.

Dengan langkah tersebut, diaspora Indonesia dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan dan diplomasi Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi mereka secara optimal, Indonesia dapat lebih maju dan diakui dalam kancah internasional.

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak terkait untuk bersinergi dalam mengoptimalkan peran dan kontribusi diaspora bagi kemajuan bangsa dan negara.

Sumber: Media Indonesia 

@hamdan.hamedan on Instagram
KAPTEN DAN PELATIH SATU NAFAS = SUKSES 

Jose Mourinho bercerita bahwa dia pernah mempunyai kapten hebat di FC Porto. Jorge Costa namanya. 

Saat kondisi kurang ideal, Costa pernah minta izin kepada Mourinho untuk “berbicara” lebih dulu kepada para pemain di ruang ganti sebelum sang pelatih masuk. 

Mourinho pun setuju. 

Hasilnya luar biasa: para pemain langsung terbakar semangat, dan Porto pun keluar sebagai pemenang. 

Bahkan mereka akhirnya sampai mencetak sejarah juara Piala Champions. 

Itulah harmoni antara kapten dan pelatih yang hebat—dua jiwa yang seirama, bekerja sama demi kejayaan tim. 

Kombinasi seperti ini adalah kunci sukses dalam sepakbola, dan lazim ditemukan di tim-tim yang serius mau sukses. 

Yuk, kita bersama-sama mengedukasi tentang pentingnya sinergi antara kapten dan pelatih—bukan mencari hal-hal yang tak substansial, apalagi hanya demi sensasi dan klik semata. 

Trust me, you can do better next time 😊.

P.S. Oh ya, Jorge Costa itu posisinya bek. Jadi mengingatkanku kepada siapa ya? 😎
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
KEMENANGAN KOLEKTIF 

Garuda terbang tinggi di langit luas,
Menggapai mimpi dengan semangat yang jelas.
Setiap umpan dan setiap gol yang tercipta,
Adalah hasil kerja keras bersama.

Di lapangan hijau mereka berjuang,
Dengan hati yang berani dan jiwa yang lapang.
Kemenangan ini milik kita: Indonesia,
Sebab kala Garuda berkibar, harumlah bangsa. 🇮🇩

Terima kasih, Tim Garuda. 
Lagi dan lagi, kau buat kami menangis bahagia 🦅❤️
Timnas Indonesia sedang berpacu menuju mimpi besar — menembus Piala Dunia. 

Dengan dukungan dan semangat dari seluruh rakyat, serta perhatian besar dari Bapak Presiden @prabowo , semoga mimpi besar kita semua tercapai dan Garuda bisa berkibar di panggung dunia. 

Bersama, kita bisa! Aamiin YRA 🤲🦅🇮🇩🔥

#timnasionalindonesia #beritabola #pemaindiaspora #sty #sepakbola #sepakbolaindonesia #pialadunia #garudamuda #shintaeyong #timnasday #pialadunia #sepakbolamenyatukankita #timnasjuara #timnasgaruda #pemaintimnas #timnasional #prabowo #timnassenior #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #bolaindonesia #hamdanhamedan #kualifikasipialadunia #pemainketurunan #pssi #sepakbola #sepakbolaindonesia #timnas #timnassenior #prabowosubianto
SUN TZU (DAN PRESIDEN)

Ahli strategi Sun Tzu pernah diminta oleh Raja Helu untuk mendidik kedisiplinan dan keteraturan di lingkungan istana. Sang ahli strategi pun menyanggupi.

Sun Tzu lalu memberi instruksi yang jelas: ketika drum dipukul, seluruh pegawai harus bergerak menuju arah yang ditentukan—kiri, kanan, maju, atau mundur.

Rupanya ada beberapa pegawai yang mengabaikan. Sun Tzu pun mengingatkan lagi dengan jelas agar mereka mengikuti arahan, tapi lagi-lagi sebagian pegawai lancang mengabaikan.

Sun Tzu lalu berkata, “Jika instruksi dari atasan tidak jelas, maka kesalahan ada pada atasan. Tapi jika instruksi dari atasan sudah jelas dan tetap tak diikuti, maka kesalahan ada pada bawahan.”

Dengan itu, Sun Tzu langsung memerintahkan pegawai yang mengabaikan instruksinya untuk dihukum.

Menariknya, ketika Sun Tzu memukul drum kembali, seluruh pegawai kini langsung mengikutinya dengan baik.

Dengan ketegasan itu, Sun Tzu mengajarkan bahwa kepatuhan terhadap perintah yang jelas dan baik (righteous) bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Hari ini, Bapak Presiden @prabowo mengikuti prinsip serupa. Beliau telah menggariskan arah yang jelas dan baik: tak ada toleransi untuk penyelundupan, narkoba, korupsi, dan judi.

Ini bukan sekadar arahan; ini adalah panggilan untuk bergerak bersama guna melindungi bangsa kita dari kanker yang menggerogoti.

Arahan ini tak perlu ditafsirkan lagi, hanya perlu diimplementasi—untuk Indonesia yang maju dan lestari.