Untuk para pemimpin di luar sana, terlepas sekecil atau sebesar apa pun tanggung jawabmu. Dari level keluarga, perusahaan, hingga pemerintahan.
Untuk para pejuang yang terus bekerja di malam Minggu agar anak-istrimu bisa makan, agar keluargamu punya masa depan, agar perusahaanmu tidak karam, agar negara ini tidak tumbang.
You are not alone. This post is for you:
“Bukanlah kritikus yang diperhitungkan. Bukan pula orang yang menunjukkan bagaimana orang kuat itu tersandung, atau di mana ia bisa melakukannya dengan lebih baik.”
Penghargaan itu milik orang yang betul-betul berada di gelanggang, yang wajahnya berlumur debu, keringat, dan darah; yang berupaya dengan gagah berani; yang keliru, yang gagal dan gagal lagi, sebab tidak ada upaya tanpa kesalahan dan kekurangan.
Namun, [penghargaan] itu milik dia yang betul-betul berusaha keras untuk melakukan suatu perbuatan; dengan penuh antusiasme, dengan penuh kebaktian, yang menghabiskan waktunya untuk suatu perjuangan besar, yang tahu bahwa pada kondisi terbaik ada kemenangan sebagai capaian yang tinggi, dan pada kondisi terburuk, sekalipun gagal, setidaknya ia gagal dengan gagah berani, sehingga kedudukannya tidak akan pernah setara dengan jiwa-jiwa dingin dan ragu-ragu yang tidak pernah tahu apa itu kemenangan atau kekalahan.”
~ Citizenship in a Republic, Theodore Roosevelt.