Tekan ESC untuk keluar

Permudah Tunaikan Zakat, Baznas Kerja Sama dengan Aplikasi Kesan

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjalin kerja sama dengan KESAN, salah satu mitra aplikasi Muslim, sebagai upaya meningkatkan kemudahan masyarakat dalam menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).

Kerja sama yang dijalankan Baznas dengan KESAN berupa fitur layanan zakat yang terdapat di menu U-Maal pada aplikasi KESAN.

Peluncuran program kerja sama tersebut diselenggarakan di Kantor Baznas RI, Jakarta, pada Senin (26/12/2022). Turut hadir Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan serta CEO KESAN Hamdan Hamedan.

Pimpinan Baznas Rizaludin Kurniawan menyampaikan, kerja sama ini merupakan salah satu upaya Baznas dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat guna memberikan kemudahan-kemudahan dalam aktivitasnya, termasuk dalam menunaikan ZIS.

“Memberikan kemudahan layanan pembayaran zakat merupakan upaya yang terus dikembangkan oleh Baznas untuk lebih dekat dengan para muzaki ataupun calon muzaki baru, salah satunya melalui aplikasi KESAN ini,” ujarnya.

Menurut Rizaludin, zakat yang ditunaikan melalui KESAN ini akan sangat berguna. Rizaludin memastikan, dana yang disalurkan akan tepat sasaran dan sampai di tangan mereka yang benar-benar membutuhkan.

“Kami pastikan dana zakat yang disalurkan akan tepat sasaran kepada masyarakat yang terdampak yang memerlukan bantuan, agar mereka bisa terbantu dan diringankan bebannya. Baznas memiliki berbagai program yang memang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

CEO Aplikasi KESAN Hamdan Hamedan (keempat dari kiri) dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof. Noor Ahmad (kelima dari kanan) menampilkan tampilan fitur Zakat dalam aplikasi KESAN, pada acara peluncuran program kerja sama antara Baznas dengan KESAN, di Kantor Baznas RI, Jakarta, pada Senin (26/12/2022). Foto: KESAN
CEO Aplikasi KESAN Hamdan Hamedan (keempat dari kiri) dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof. Noor Ahmad (kelima dari kanan) menampilkan tampilan fitur Zakat dalam aplikasi KESAN, pada acara peluncuran program kerja sama antara Baznas dengan KESAN, di Kantor Baznas RI, Jakarta, pada Senin (26/12/2022). Foto: KESAN

 

Rizaludin berharap, kerja sama dengan Kesan dapat meningkatkan potensi zakat di Indonesia.

“Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan sukses sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” imbuhnya.

Sementara itu, CEO Aplikasi KESAN Hamdan Hamedan menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Baznas agar membantu memudahkan umat Islam dalam berzakat. Zakat yang terkumpul pun langsung terkirim secara real-time ke akun Baznas. Pasalnya, sistem di KESAN sudah terintegrasi dengan badan resmi pengumpul zakat bentukan negara tersebut.

“Kolaborasi antara KESAN dan Baznas kami harapkan dapat semakin membantu saudara kita yang membutuhkan. Dan, yang tak kalah penting, kami dapat memfasilitasi zakat dan sedekah umat Islam secara mudah dan amanah,” kata dia.

Menurut Hamdan, dengan adanya sinergi antar berbagai pihak, akan semakin memudahkan masyarakat untuk berbuat kebaikan dan saling berbagi.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Baznas untuk menjadi sarana digital mengumpulkan zakat lewat aplikasi KESAN. Semoga kerja sama ini membuat pengumpulan zakat menjadi lebih mudah dan menjangkau lebih banyak muzaki,” tuturnya.

Aplikasi KESAN sendiri adalah aplikasi Islami edukatif karya anak negeri yang telah diunduh lebih dari 700 ribu kali oleh para pengguna baik di dalam maupun luar negeri. Aplikasi KESAN dapat diunduh di Google Play, Apple Store, atau di website KESAN (www.kesan.id).

Telah Dipublikasikan di : indopos.co.id

@hamdan.hamedan on Instagram
MULIA DENGAN REZEKI HALAL

Dalam suatu riwayat, Rasulullah ﷺ memuji lelaki yang rela bersusah payah menggotong kayu bakar lalu menjualnya (HR. Bukhari no. 1471).

Mengapa Rasulullah ﷺ memujinya?

Karena bekerja, sesederhana apa pun, itu lebih mulia daripada mengemis pada manusia. 

Karena lelaki itu mencari nafkah yang halal dengan tangannya untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

Dan tidak ada nafkah yang lebih baik ketimbang yang diupayakan oleh jerih payah tangan sendiri (HR. Bukhari no. 2072).

Siapapun kamu, penjual kayu bakar atau pedagang es teh, kamu mulia di mata Allah—walau mata manusia sering kali terlalu silau untuk melihatnya.
PERÓN DAN PEKERJA ARGENTINA

Kalau ada satu hal yang begitu dekat di hati menteri pekerja dan kemudian presiden Argentina Juan Perón adalah kesejahteraan para pekerja.

Bagi Perón, harga diri seseorang (dan bangsa) ada pada pekerjaannya. 

Dengan bekerja, seseorang mampu memajukan bangsanya, menafkahi keluarga tercintanya, sehingga ia “gagah” dan “bermartabat” sebagai manusia.

Karenanya, ketika terpilih pada 1946, Perón menjadikan kesejahteraan pekerja sebagai prioritas. Di tengah tantangan ekonomi dan keterbatasan fiskal, ia “berani”  meningkatkan upah pekerja.

Salah satu kebijakannya yang monumental adalah aguinaldo, bonus tahunan setara satu bulan gaji, yang membawa kelegaan finansial bagi jutaan pekerja Argentina.

Namun, ambisi Perón meningkatkan upah hingga 35% dalam waktu singkat membawa konsekuensi berat. Defisit fiskal mendorong pemerintah mencetak uang, memicu inflasi, dan akhirnya melemahkan daya beli masyarakat.

Kisah Perón adalah pelajaran abadi: perjuangan untuk kesejahteraan membutuhkan semangat, tapi juga kehati-hatian. Dan perjuangan itu memang butuh kesabaran untuk berprogres secara bertahap.

Meski tidak sempurna, ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju keadilan sosial (justicialismo) adalah kemenangan yang layak diapresiasi.

Sejarah mengingatkan kita, kebijakan yang gradual dan terukur sering kali lebih berkelanjutan untuk masa depan bangsa. 

Sehingga saya percaya keputusan Presiden @prabowo untuk meningkatkan upah minimum nasional (UMN) satu digit (6,5%) ketimbang permintaan dua digit (10%) sudah tepat. Langkah ini tak hanya bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan pekerja, tapi juga kecermatan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Sejahtera pekerjanya, maju negaranya. Semoga.
Presiden Prabowo: Kunjungan ke Luar Negeri untuk Kemajuan Negeri

Presiden Prabowo Subianto baru saja menyelesaikan lawatan internasional pertamanya.

Melintasi lebih dari 45 ribu kilometer dalam 16 hari, beliau berdiplomasi dengan para pemimpin dunia di Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris, dan Uni Emirat Arab.

Kunjungan ini bukan sekadar perjalanan diplomatik, tetapi sebuah upaya untuk kemajuan negeri. Beliau pun pulang membawa “oleh-oleh” untuk bangsanya 🇮🇩:

✅ Komitmen Investasi $18,57 Miliar (~ Rp 294 T)* : Meliputi energi terbarukan, teknologi, dan industrialisasi yang akan mempercepat transformasi ekonomi bangsa, termasuk proyek penangkapan dan pemanfaatan karbon untuk mendukung transisi energi hijau.

✅ Perdagangan: Melalui CEPA dengan Uni Emirat Arab, perdagangan nonmigas diharapkan terus tumbuh dan mencapai $10 miliar.

✅ Diplomasi Strategis: Bertemu para pemimpin dunia seperti Joe Biden, Xi Jinping, Emmanuel Macron, Justin Trudeau, dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. 

Dalam pertemuannya dengan Guterres, Presiden Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap perdamaian dunia dan komitmen terhadap perjuangan P*lest*na. 

Bahkan beliau menyatakan, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian, jika dibutuhkan.

Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, siap tampil di GARDA TERDEPAN pergaulan dan perdamaian dunia. 

Welcome home, Mr. President @prabowo . 🌍🇮🇩

*Angka ini hampir dua kali lipat anggaran pertahanan Indonesia (Rp 165 T)
KAPTEN DAN PELATIH SATU NAFAS = SUKSES 

Jose Mourinho bercerita bahwa dia pernah mempunyai kapten hebat di FC Porto. Jorge Costa namanya. 

Saat kondisi kurang ideal, Costa pernah minta izin kepada Mourinho untuk “berbicara” lebih dulu kepada para pemain di ruang ganti sebelum sang pelatih masuk. 

Mourinho pun setuju. 

Hasilnya luar biasa: para pemain langsung terbakar semangat, dan Porto pun keluar sebagai pemenang. 

Bahkan mereka akhirnya sampai mencetak sejarah juara Piala Champions. 

Itulah harmoni antara kapten dan pelatih yang hebat—dua jiwa yang seirama, bekerja sama demi kejayaan tim. 

Kombinasi seperti ini adalah kunci sukses dalam sepakbola, dan lazim ditemukan di tim-tim yang serius mau sukses. 

Yuk, kita bersama-sama mengedukasi tentang pentingnya sinergi antara kapten dan pelatih—bukan mencari hal-hal yang tak substansial, apalagi hanya demi sensasi dan klik semata. 

Trust me, you can do better next time 😊.

P.S. Oh ya, Jorge Costa itu posisinya bek. Jadi mengingatkanku kepada siapa ya? 😎
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
This error message is only visible to WordPress admins
Error: Access Token is not valid or has expired. Feed will not update.