Kita sering mendengar hadis tentang dua perkara yang Rasulullah ﷺ titipkan kepada umatnya agar mereka tidak tersesat, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah (HR. Malik no. 1628).
Namun, ada perkara lain yang Rasulullah ﷺ titipkan. Apa itu?
Ahlul-bait.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِي أَحَدُهُمَا أَعْظَمُ مِنَ الآخَرِ كِتَابُ اللَّهِ حَبْلٌ مَمْدُودٌ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الأَرْضِ وَعِتْرَتِي أَهْلُ بَيْتِي وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَىَّ الْحَوْضَ فَانْظُرُوا كَيْفَ تَخْلُفُونِي فِيهِمَا
Sungguh aku telah meninggalkan kepada kalian sesuatu yang sekiranya kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan tersesat sepeninggalku. Salah satu dari keduanya itu lebih agung dari yang lain, yaitu kitabullah (Al-Qur’an) adalah tali yang Allah bentangkan dari langit ke bumi, dan keturunanku dari ahlul-baitku. Dan keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya datang menemuiku di Al-Haudh [i.e., Telaga di akhirat]. Oleh karena itu, perhatikanlah apa yang kalian perbuat terhadap keduanya sesudahku (HR. Tirmidzi no. 3788).
Hadis serupa juga ditemukan di Musnad Ahmad no. 11135 serta HR. Tirmidzi no. 3786.
Imam Tirmidzi menilai hadis di atas hasan gharib, sedangkan Syekh Al-Bani menilainya sahih.
Lalu bagaimana para ulama memaknai hadis di atas, serta hadis serupa dengannya?
Imam Ibnu Hajar Al-Haitami mengatakan bahwa hadis-hadis tersebut adalah “pendorong untuk berpegang-teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah serta ulama yang menguasai keduanya dari golongan ahlul-bait.”
Alhamdulillah, hari ini mendapat kesempatan untuk ngaji dan belajar dari para guru mulia.