“Masa depan suatu bangsa dapat diukur melalui kualitas para pemudanya saat ini,” ujar Presiden John F. Kennedy.
Ucapan salah satu presiden termuda Amerika Serikat menemukan relevansinya pada Indonesia yang demografi pemudanya mendominasi dan bersiap menyongsong Indonesia Emas.
Menuju ke sana, peran pemuda menjadi kunci. Diaspora pemudanya pun dapat berkontribusi.
Setidaknya ada 4 proven strategi dalam meng-engage pemuda diaspora yang dilakukan oleh berbagai negara:
1. Networking and Community Building: Membangun jaringan kuat antarpemuda, di dalam dan luar negeri, melalui komunitas lintas negara yang memperkuat rasa keindonesiaan dan persaudaraan.
2. Cultural and Educational Programs: Program-program yang mendekatkan pemuda diaspora dengan warisan budaya dan pendidikan Indonesia, menguatkan ikatan batin dan memotivasi kontribusi untuk tanah air.
3. Youth Overseas Training/Internship/Employment Opportunities: Menyediakan peluang bagi pemuda Indonesia untuk mendapatkan pengalaman internasional, keterampilan, dan pengetahuan lewat magang dan pekerjaan di luar negeri, terutama di perusahaan yang dimiliki atau dipimpin oleh diaspora Indonesia. Idealnya, ini terjadi dua arah.
4. Youth Diaspora and Sports: Melibatkan pemuda diaspora dalam olahraga, tidak hanya sebagai atlet tapi juga dalam berbagai peran pendukung lainnya, untuk membawa semangat kompetisi dan kebanggaan nasional.
Sinergi keempat strategi ini tidak hanya memperkuat jaringan dan identitas nasional di kalangan pemuda diaspora tapi juga mempersiapkan mereka menjadi bagian dari masa depan Indonesia sebagai “extended nation”.
Dengan demikian, kita semua, sebagai satu bangsa, bersiap untuk tidak hanya menyongsong tapi juga membentuk Indonesia Emas yang inklusif, dinamis, global dan berkelanjutan.
P.S. Terima kasih kepada segenap rekan-rekan di @kemenpora atas diskusi pada Rakornas Pemuda kemarin. Saking serunya diskusinya hingga lanjut 1 jam lebih dari yang dijadwalkan.