Tekan ESC untuk keluar

Lentera Hati dan Aplikasi KESAN Rilis Buku Digital Quraish Shihab

Penerbit Lentera Hati resmi meluncurkan buku-buku digital karya cendekiawan muslim M. Quraish Shihab di aplikasi KESAN, pada Selasa (22/11/2022). Puluhan buku yang ditampilkan mencakup tema yang beragam dari mulai Alquran, tafsir, doa tanya jawab Islami, hingga rahasia sukses dunia-akhirat.

Penerbit Lentera Hati mengatakan bahwa digitalisasi buku-buku Islami menjadi penting guna menjangkau lebih banyak pembaca.

“Digitalisasi ini diharapkan mampu menjangkau tidak hanya pembaca setia buku-buku cetak Pak Quraish, tapi juga menjangkau generasi muda muslim yang ingin mengakses buku-buku Islami populer dengan format digital,” kata Direktur Lentera Hati, Nasywa Shihab.

Sementara itu, CEO aplikasi KESAN Hamdan Hamedan mengatakan, pihaknya senang digandeng Lentera Hati dalam menerbitkan buku-buku digital M.Quraish Shihab.

“Kami amat bersemangat menyajikan buku-buku Prof. Quraish dalam bentuk digital di aplikasi KESAN. Kita tahu bahwa smart phone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita sehingga harapannya smart phone dapat menjadi cara buat kita belajar agama Islam secara praktis, kapan pun dan di mana pun,” ujar Hamdan, dalam keterangan resminya, Selasa (22/22/2022).

Aplikasi KESAN sendiri merupakan aplikasi Islami karya anak negeri yang menunjang kebutuhan ibadah dari mulai Alquran Digital, Jadwal Shalat, Kiblat, hingga Konsultasi Islami. Aplikasi KESAN dapat diunduh gratis di Google Play, Apple Store, atau di website KESAN (www.kesan.id).

Telah Dipublikasikan di : indopos.co.id

@hamdan.hamedan on Instagram
SELAMAT

Selamat kepada Coach @shintaeyong7777 dan segenap tim atas kemenangan gemilang 2-0 melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga. 

Rekor-rekor baru pun tercipta:

1️⃣ Kemenangan pertama di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 
2️⃣ Kemenangan pertama atas Arab Saudi sepanjang sejarah
3️⃣ Indonesia sebagai tim ASEAN tersukses di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dengan raihan 6 poin – melewati Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).

Dengan hasil ini, Indonesia berada di peringkat 3 Grup C, membuktikan bahwa harapan itu masih ada dan menyala 🔥

Terima kasih, Garuda, telah membuat kami bahagia dan bangga 🦅🇮🇩

Nah, yang bangga dengan progress dan proses timnas kita, mana nih suaranya? 😊
KEMENANGAN KOLEKTIF 

Garuda terbang tinggi di langit luas,
Menggapai mimpi dengan semangat yang jelas.
Setiap umpan dan setiap gol yang tercipta,
Adalah hasil kerja keras bersama.

Di lapangan hijau mereka berjuang,
Dengan hati yang berani dan jiwa yang lapang.
Kemenangan ini milik kita: Indonesia,
Sebab kala Garuda berkibar, harumlah bangsa. 🇮🇩

Terima kasih, Tim Garuda. 
Lagi dan lagi, kau buat kami menangis bahagia 🦅❤️
Timnas Indonesia sedang berpacu menuju mimpi besar — menembus Piala Dunia. 

Dengan dukungan dan semangat dari seluruh rakyat, serta perhatian besar dari Bapak Presiden @prabowo , semoga mimpi besar kita semua tercapai dan Garuda bisa berkibar di panggung dunia. 

Bersama, kita bisa! Aamiin YRA 🤲🦅🇮🇩🔥

#timnasionalindonesia #beritabola #pemaindiaspora #sty #sepakbola #sepakbolaindonesia #pialadunia #garudamuda #shintaeyong #timnasday #pialadunia #sepakbolamenyatukankita #timnasjuara #timnasgaruda #pemaintimnas #timnasional #prabowo #timnassenior #timnasindonesia #sepakbolaindonesia #bolaindonesia #hamdanhamedan #kualifikasipialadunia #pemainketurunan #pssi #sepakbola #sepakbolaindonesia #timnas #timnassenior #prabowosubianto
SUN TZU (DAN PRESIDEN)

Ahli strategi Sun Tzu pernah diminta oleh Raja Helu untuk mendidik kedisiplinan dan keteraturan di lingkungan istana. Sang ahli strategi pun menyanggupi.

Sun Tzu lalu memberi instruksi yang jelas: ketika drum dipukul, seluruh pegawai harus bergerak menuju arah yang ditentukan—kiri, kanan, maju, atau mundur.

Rupanya ada beberapa pegawai yang mengabaikan. Sun Tzu pun mengingatkan lagi dengan jelas agar mereka mengikuti arahan, tapi lagi-lagi sebagian pegawai lancang mengabaikan.

Sun Tzu lalu berkata, “Jika instruksi dari atasan tidak jelas, maka kesalahan ada pada atasan. Tapi jika instruksi dari atasan sudah jelas dan tetap tak diikuti, maka kesalahan ada pada bawahan.”

Dengan itu, Sun Tzu langsung memerintahkan pegawai yang mengabaikan instruksinya untuk dihukum.

Menariknya, ketika Sun Tzu memukul drum kembali, seluruh pegawai kini langsung mengikutinya dengan baik.

Dengan ketegasan itu, Sun Tzu mengajarkan bahwa kepatuhan terhadap perintah yang jelas dan baik (righteous) bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Hari ini, Bapak Presiden @prabowo mengikuti prinsip serupa. Beliau telah menggariskan arah yang jelas dan baik: tak ada toleransi untuk penyelundupan, narkoba, korupsi, dan judi.

Ini bukan sekadar arahan; ini adalah panggilan untuk bergerak bersama guna melindungi bangsa kita dari kanker yang menggerogoti.

Arahan ini tak perlu ditafsirkan lagi, hanya perlu diimplementasi—untuk Indonesia yang maju dan lestari.