Tekan ESC untuk keluar

MEMBANGGAKAN!! Indonesia Ulangi Sejarah Manis Barcelona di Olimpiade Paris 2024 Lewat Dua Emas Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah

Paris — Indonesia kembali mencatat sejarah manis di ajang Olimpiade dengan menyamai pencapaian luar biasa yang diraih pada Olimpiade Barcelona 1992. Pada Olimpiade Paris 2024, dua medali emas berhasil dipersembahkan oleh Veddriq Leonardo dari cabang olahraga panjat tebing dan Rizki Juniansyah dari cabang angkat besi. Prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi tanah air, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung olahraga dunia.

Veddriq Leonardo, atlet muda berbakat asal Pontianak, tampil gemilang di nomor men’s speed cabang olahraga panjat tebing. Pada babak final, Veddriq berhasil mengalahkan wakil dari China, Wu Peng, yang dikenal sebagai salah satu atlet panjat tebing peringkat teratas dunia. Dengan catatan waktu impresif 4,75 detik, Veddriq tidak hanya merebut medali emas, tetapi juga menorehkan namanya di sejarah Olimpiade sebagai salah satu pemanjat tercepat di dunia.

“Senang sekali, alhamdulillah, terima kasih masyarakat Indonesia. Olahraga ini baru tapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini dan saya pun bangga atas pencapaian ini,” kata Veddriq

Medali emas ini berkah dan ini juga merupakan kerja keras, usaha, dedikasi semua tim pelatih, atlet, teman keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan. Ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun ke-79,” ujarnya menambahkan.

Prestasi Veddriq ini menjadi momen yang sangat membanggakan bagi Indonesia, mengingat cabang olahraga panjat tebing baru pertama kali dipertandingkan di Olimpiade. Keberhasilannya tidak hanya memberikan medali emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024, tetapi juga membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam cabang olahraga yang relatif baru ini.

Tidak berhenti di situ, kegemilangan Indonesia berlanjut dengan prestasi Rizki Juniansyah, lifter muda berbakat yang berhasil meraih medali emas di nomor 73 kg cabang olahraga angkat besi. Bertanding di South Paris Arena pada Kamis (8/8/2024) atau Jumat dini hari WIB, Rizki menunjukkan performa luar biasa dengan total angkatan seberat 354 kg. Angka ini mengantarkan Rizki ke puncak podium, mengungguli dua pesaing beratnya, Weeraphon Wichuma dari Thailand dan Bozhidar Dimitrov Andreev dari Bulgaria.

Weeraphon, yang juga dikenal sebagai lifter berpengalaman, hanya mampu mencatatkan total angkatan 346 kg, sementara Andreev harus puas dengan perunggu setelah berhasil mengangkat total 344 kg. Dengan pencapaian ini, Rizki memastikan Indonesia membawa pulang medali emas kedua dari Olimpiade Paris 2024.

Awalnya sempat nervous. Tapi alhamdulillah bisa cetak sejarah di Olimpiade. Saya berharap medali emas ini untuk angkat besi Indonesia agar angkat besi dan pelatnas bisa lebih baik lagi,” ucap Rizki Juniansyah

Kedua medali emas ini semakin memperkuat catatan prestasi Indonesia di Olimpiade Paris 2024, di mana sebelumnya juga telah diraih satu medali perunggu dari cabang olahraga bulu tangkis. Gregoria Mariska Tunjung, atlet tunggal putri andalan Indonesia, berhasil menyumbangkan medali perunggu tersebut setelah berjuang keras melawan lawan-lawan tangguh dari berbagai negara.

Pencapaian ini tentu membawa ingatan publik Indonesia kembali ke tahun 1992, saat Indonesia juga meraih dua medali emas di Olimpiade Barcelona. Ketika itu, cabang olahraga bulu tangkis menjadi andalan Indonesia dengan dua legenda, Alan Budi Kusuma dan Susy Susanti, yang berhasil mengawinkan medali emas di nomor tunggal putra dan tunggal putri. Prestasi gemilang di Barcelona 1992 menjadi tonggak sejarah bagi bulu tangkis Indonesia dan kini, Olimpiade Paris 2024 telah mengulang pencapaian tersebut, meskipun dari cabang olahraga yang berbeda.

Keberhasilan Indonesia menyamai pencapaian di Barcelona 1992 tentu membawa harapan baru bagi olahraga Indonesia. Prestasi Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan di berbagai cabang olahraga dan tidak hanya terbatas pada bulu tangkis, yang selama ini menjadi andalan. Ini juga menjadi sinyal positif bahwa pembinaan atlet muda di Indonesia sudah berjalan di arah yang benar.

Sebagai negara dengan populasi yang besar dan keragaman budaya, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam dunia olahraga. Keberhasilan di Olimpiade Paris 2024 ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Dengan dua medali emas dan satu perunggu di Olimpiade Paris 2024, Indonesia kembali menunjukkan taringnya di panggung olahraga dunia. Kemenangan ini bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang perjuangan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh para atlet. Ke depan, harapannya, Indonesia dapat terus meningkatkan prestasi dan menyongsong masa depan yang lebih cerah di ajang-ajang internasional lainnya.

@hamdan.hamedan on Instagram
PROF HAYE

Thom Haye namanya.

Sang Profesor julukannya.

Rendah hatinya, cerdas mainnya. 

Darah Indonesia mengalir di tubuhnya.

Dari Jawa tengah dan Sulawesi Utara.

Prof Haye tak suka berdialektika.

Apalagi berpanjang kata.

Dia bicara lewat kakinya.

Di lapangan, dia kuasai irama. 

Bagai Pirlo-nya Indonesia. 

Dia lesatkan umpan jitu mempesona.

Gol demi gol pun tecipta.

Dia dan anak bangsa lainnya.

Membela Garuda dengan cinta. 

Bahu membahu menjaga asa. 

Asa bangsanya yang rindu piala dunia.

Dia adalah kita, kita adalah dia. 

Satu jiwa, satu bangsa, satu Garuda.
AMERIKA EMAS

Di akhir abad ke-18, hiduplah dua rival dan tokoh besar di Amerika Serikat. Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton namanya. 

Jefferson, yang tumbuh dalam tradisi agrikultur, lebih condong pada desentralisasi dan pertanian. 

Sementara itu, Hamilton, yang berpengalaman militer dan besar di lingkungan perkotaan, mendukung sentralisasi dan industrialisasi. 

Keduanya punya ide besar untuk negaranya. Keduanya pun ditopang pendukung yang besar. Tapi yang terpenting, keduanya bertekad membuat Amerika, yang belum lama merdeka, menjadi negara besar. 

Meskipun telah lama berseteru, mereka akhirnya setuju untuk mencapai sebuah kompromi. 

Kompromi itu dikenal sebagai Kompromi 1790.

Sederhananya, Jefferson bersedia mendukung Hamilton terkait hutang negara. Hamilton pun mendukung Jefferson terkait pembangunan dan pemindahan ibukota ke daerah yang lebih ke tengah (atau “Amerika-sentris” )—daerah yang kini dikenal sebagai Washington DC. 

Jefferson paham betul pentingnya persatuan di momen krusial dalam sejarah negara yang masih muda. Jangan sampai Amerika layu sebelum berkembang—itu yang ada di benaknya.

Ketika dilantik menjadi presiden, Jefferson tegas berkata: 

“Setiap perbedaan pendapat bukanlah perbedaan prinsip. Kita mungkin punya nama yang berbeda, tapi kita adalah saudara dengan prinsip yang sama.”

Prinsip yang dimaksud Jefferson tak lain adalah prinsip republik yang satu, dan negara yang maju.

Di kemudian hari, sejarawan mencatat bahwa Kompromi 1790 sebagai salah satu kompromi terpenting dalam sejarah Amerika. 

Ketika kedua pemimpin besar memilih untuk menurunkan ego dan bersatu padu, kesuksesan suatu negara sepertinya hanya tinggal menunggu waktu.

Jefferson dan Hamilton pun akhirnya dikenang bukan hanya sebagai rival, tapi sebagai negarawan sejati, yang mampu menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi—mewariskan pelajaran bahwa persatuan adalah fondasi dari Amerika Emas.
BANGGA

Tim dengan ranking FIFA 132 berhasil mengimbangi tim dengan ranking 24. 

Alhamdulillah, super bangga. 

Man of the match adalah Martin “the Wall” Paes: sang Tembok Indonesia. 

Seakan @maartenpaes bangun pagi, bercermin lalu berkata, “Thou shall not pass.” 

Terima kasih banyak seluruh punggawa Garuda. You are truly our joy and pride 🇮🇩🦅🔥

P.S. Kepada pemain diaspora Indonesia yang tinggal di Australia, saya pernah berprediksi, “Indonesia dalam waktu dekat akan mengimbangi Australia.” Alhamdulillah hari ini buktinya 😎
Happy birthday, President Yudhoyono. 

May you be graced with profound joy, enduring health, and abundant blessings. 

Your legacy of wisdom and unwavering dedication to our nation remains an enduring source of inspiration. 

Today, we honor not only your years but the lasting impact of your exemplary leadership. 🫡🇮🇩