Tekan ESC untuk keluar

66d86be0257e9 pemain timnas indonesia jay idzes
Debut Kapten Jay Idzes, Timnas Indonesia Siap Tantang Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia

Jakarta - Jay Idzes baru saja mewujudkan impiannya untuk menjadi kapten Timnas Indonesia. Pelatih Shin…

Shin Tae yong
Jelang Laga Lawan Arab Saudi, Shin Tae-yong: Timnas Indonesia Tetap Percaya Diri Meski Ranking FIFA Rendah

Jakarta – Jelang pertandingan penting melawan Arab Saudi di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026…

457747152 18457873369043754 3183753202594276872 n
Maarten Paes Resmi Tampil, Timnas Indonesia Siap Beri Kejutan di Laga Kualifikasi Lawan Arab Saudi

Jeddah – Maarten Paes, kiper naturalisasi yang baru saja disahkan untuk membela Timnas Indonesia, berpeluang…

football manager 2024 ichsan taufiq dan manar hidayat
Indonesia Sukses Raih Gelar Juara FIFAe World Cup 2024 dalam Kategori Football Manager

Jakarta - Indonesia mencatatkan prestasi gemilang di kancah eSports dunia dengan memenangkan ajang FIFAe World…

3660Laga Final Penuh Emosional Hikmat Ramdani Leani Ratri Persembahkan Emas Pertama Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris
Leani-Hikmat Persembahkan Emas Pertama Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Paris, 2 September 2024 – Kontingen Indonesia resmi mencapai target yang dicanangkan di Paralimpiade Paris…

2762Saptoyogo Purnomo Persembahkan Medali Perak di Paralimpiade 2024 Paris
Saptoyogo Purnomo Persembahkan Medali Perak Pertama untuk Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Paris - Kontingen Indonesia kembali menunjukkan taringnya di ajang internasional. Atlet para-atletik kebanggaan Indonesia, Saptoyogo…

begini aksi kontingen indonesia di pembukaan paralimpiade paris 2024 169
Semarak Budaya dan Target Medali: Indonesia Siap Berlaga di Paralympic Paris 2024

Paris – Indonesia siap berlaga di ajang Paralympic Paris 2024 dengan mengirimkan 35 atlet terbaik…

shanty 169
Bisnis Kuliner Indonesia di China: Kisah Sukses Shanty, Ibu Rumah Tangga yang Menginspirasi

Jakarta – Banyak kisah sukses yang datang dari diaspora Indonesia di luar negeri, termasuk Shanty,…

Cuplikan layar 2024 08 25 213336
Yannie Kim: Diaspora Indonesia yang Mewarnai Industri Akting Korea Selatan

Jakarta - Yannie Kim, yang lahir dengan nama asli Yannie Mustafa, merupakan salah satu contoh…

IMG 0995
Kiper FC Dallas, Maarten Paes, Siap Debut di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Timnas Indonesia

Jakarta – Penantian panjang Maarten Paes untuk bergabung dengan Tim Nasional Indonesia akhirnya berakhir. Kiper…

@hamdan.hamedan on Instagram
PROF HAYE

Thom Haye namanya.

Sang Profesor julukannya.

Rendah hatinya, cerdas mainnya. 

Darah Indonesia mengalir di tubuhnya.

Dari Jawa tengah dan Sulawesi Utara.

Prof Haye tak suka berdialektika.

Apalagi berpanjang kata.

Dia bicara lewat kakinya.

Di lapangan, dia kuasai irama. 

Bagai Pirlo-nya Indonesia. 

Dia lesatkan umpan jitu mempesona.

Gol demi gol pun tecipta.

Dia dan anak bangsa lainnya.

Membela Garuda dengan cinta. 

Bahu membahu menjaga asa. 

Asa bangsanya yang rindu piala dunia.

Dia adalah kita, kita adalah dia. 

Satu jiwa, satu bangsa, satu Garuda.
AMERIKA EMAS

Di akhir abad ke-18, hiduplah dua rival dan tokoh besar di Amerika Serikat. Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton namanya. 

Jefferson, yang tumbuh dalam tradisi agrikultur, lebih condong pada desentralisasi dan pertanian. 

Sementara itu, Hamilton, yang berpengalaman militer dan besar di lingkungan perkotaan, mendukung sentralisasi dan industrialisasi. 

Keduanya punya ide besar untuk negaranya. Keduanya pun ditopang pendukung yang besar. Tapi yang terpenting, keduanya bertekad membuat Amerika, yang belum lama merdeka, menjadi negara besar. 

Meskipun telah lama berseteru, mereka akhirnya setuju untuk mencapai sebuah kompromi. 

Kompromi itu dikenal sebagai Kompromi 1790.

Sederhananya, Jefferson bersedia mendukung Hamilton terkait hutang negara. Hamilton pun mendukung Jefferson terkait pembangunan dan pemindahan ibukota ke daerah yang lebih ke tengah (atau “Amerika-sentris” )—daerah yang kini dikenal sebagai Washington DC. 

Jefferson paham betul pentingnya persatuan di momen krusial dalam sejarah negara yang masih muda. Jangan sampai Amerika layu sebelum berkembang—itu yang ada di benaknya.

Ketika dilantik menjadi presiden, Jefferson tegas berkata: 

“Setiap perbedaan pendapat bukanlah perbedaan prinsip. Kita mungkin punya nama yang berbeda, tapi kita adalah saudara dengan prinsip yang sama.”

Prinsip yang dimaksud Jefferson tak lain adalah prinsip republik yang satu, dan negara yang maju.

Di kemudian hari, sejarawan mencatat bahwa Kompromi 1790 sebagai salah satu kompromi terpenting dalam sejarah Amerika. 

Ketika kedua pemimpin besar memilih untuk menurunkan ego dan bersatu padu, kesuksesan suatu negara sepertinya hanya tinggal menunggu waktu.

Jefferson dan Hamilton pun akhirnya dikenang bukan hanya sebagai rival, tapi sebagai negarawan sejati, yang mampu menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi—mewariskan pelajaran bahwa persatuan adalah fondasi dari Amerika Emas.
BANGGA

Tim dengan ranking FIFA 132 berhasil mengimbangi tim dengan ranking 24. 

Alhamdulillah, super bangga. 

Man of the match adalah Martin “the Wall” Paes: sang Tembok Indonesia. 

Seakan @maartenpaes bangun pagi, bercermin lalu berkata, “Thou shall not pass.” 

Terima kasih banyak seluruh punggawa Garuda. You are truly our joy and pride 🇮🇩🦅🔥

P.S. Kepada pemain diaspora Indonesia yang tinggal di Australia, saya pernah berprediksi, “Indonesia dalam waktu dekat akan mengimbangi Australia.” Alhamdulillah hari ini buktinya 😎
Happy birthday, President Yudhoyono. 

May you be graced with profound joy, enduring health, and abundant blessings. 

Your legacy of wisdom and unwavering dedication to our nation remains an enduring source of inspiration. 

Today, we honor not only your years but the lasting impact of your exemplary leadership. 🫡🇮🇩